Home Ekonomi Cukupi Kebutuhan Air, Warga Gunungkidul Jual Ternak

Cukupi Kebutuhan Air, Warga Gunungkidul Jual Ternak

Gunungkidul, Gatra.com - Sejumlah warga Kabupaten Gunungkidul telah menjual hewan-hewan ternaknya untuk membeli air bersih akibat kekeringan pada musim kemarau  ini. 
 
Suginem, 49 tahun, warga Dusun Jerukgulung, Desa Melikan, Kecamatan Rongkop menjual kambingnya yang masih kecil. Kambing itu laku Rp800 ribu dan uangnya digunakan untuk membeli air bersih. 
 
"Juni kemarin baru jual satu ekor kambing. Saya belikan air bersih satu tangki isinya 6 ribu liter," kata Suginem saat ditemui di kandang ternak tak jauh dari rumahnya, Selasa (30/7). 
 
Satu tangki air bersih harganya Rp120 ribu. Air ini bisa mencukupi kebutuhan selama tiga minggu untuk dia, suami dan dua anaknya. Selain membeli air bersih, uang hasil penjualan ternak ini untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti makan dan keperluan anak-anaknya. 
 
 
Selama musim kemarau, keluarga Suginem tak ada pemasukan. Maklum saja, mereka adalah petani yang menggarap sawah tadah hujan. "Kalau kondisi seperti ini tidak bisa bertani," ucapnya. 
 
Karena tak bisa bertani, ia lebih sering bekerja di kandang ternak di dekat rumahnya. Sedangkan suaminya mencari pekerjaan lain, seperti buruh bangunan. "Kalau sudah habis uangnya, nanti baru jual perhiasan," katanya. 
 
Kondisi Suginem juga dialami oleh tetangganya, Warsinem, 46 tahun. Ia mengatakan beberapa kambing telah dijual untuk biaya hidup selama musim kemarau ini. "Terakhir itu Juni kemarin, satu ekor laku satu juta. Uangnya untuk beli air dan mencukupi kebutuhan lain," katanya. 
 
Menjual ternak saat musim kemarau sudah berlangsung sejak lama. Uang hasil penjualan juga disisihkan untuk membeli anakan ternak. "Kalau kebutuhannya sedang banyak, biasanya jual emas untuk beli anakan kambing," ucapnya. 
 
 
Menurut dia, warga memang telah menerima bantuan air bersih dari pemerintah dan pihak swasta. Namun bantuan itu belum mencukupi. 
 
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edi Basuki mengatakan, sampai saat ini ada sekitar 128 ribu warga kekurangan air bersih karena dampak musim kemarau. 
 
Selain sudah ada alokasi anggaran dari BPBD Gunungkidul, bantuan air bersih juga diberikan pihak kecamatan. "Beberapa kecamatan sudah mandiri, seperti Tanjungsari, Patuk, Ponjong, Gedangsari. Mereka sudah ada anggaran maupun truk tangki pengangkut air. Tapi kalaupun mereka kekurangan, tetap kami bantu," katanya. 
 
Ia juga mengatakan, saat ini belum perlu diberlakukan status tanggap darurat kekeringan. "Nanti baru dipertimbangkan ketika anggaran dari BPBD telah habis, yakni sekitar September atau Oktober," ujarnya.
212