Home Ekonomi Tentang Para Penjual Merah Putih Dari Garut

Tentang Para Penjual Merah Putih Dari Garut

Tanjungpinang, Gatra.com - Lapak umbul-umbul dan bendera merah putih mulai bermunculan di sejumlah ruas jalan di Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (31/7).

Uniknya, penjual dan asal umbul-umbul dan bendera merah putih itu bukan warga tempatan, tapi justru dari Garut Jawa Barat (Jabar).

Eddy 33 tahun misalnya. lelaki yang sudah 20 tahun jualan umbul-umbul dan bendera merah putih mengaku tergerak jualan oleh pabrik konveksi umbul-umbul dan bendera merah putih yang ada di kampungnya.

Sejumlah wilayah di Indonesia sudah dijajal Eddy demi menjual umbul-umbul dan bendera merah putih tadi, tapi sejak lima tahun terakhir, ia dua memilih menetap di Tanjungpinang.

"Selain karena ada rekanan dan keluarga di sini, Satpol PP Tanjungpinang juga enggak terlalu mengganggu. Paling kalau datang cuma ngasih imbauan saja," katanya kepada Gatra.com.

Eddy pun konsisten berjualan di jalan KM V Tanjungpinang. Lapaknya yang berada di pinggir jalan itu membuat barang dagangannya tampak mencolok oleh umbul-umbul dan bendera warna merah dan putih yang terang.

Eddy mengaku, bendera merah putih itu dibanderol mulai dari Rp35 ribu-Rp50 ribu. Sedangkan umbul-umbul sepanjang sembilan meter dibanderol seharga Rp300 ribu-Rp500 ribu.

"Biasanya kalau bendera yang beli masyarakat biasa, kalau umbul-umbul buat kantor atau sekolah," kata Eddy yang berjualan di depan Kantor Rumah Detensi (Rudenim) Tanjungpinang, Seijang, Bukit Bestari, Tanjungpinang itu.

Selain Eddy, ada juga Sadikin 40 tahun yang juga dari Garut. Momentum hari kemerdekaan Indonesia dia manfaatkan untuk berjualan umbul-umbul sepuluh tahun belakangan.

Ia mengaku mulai jualan dari tanggal 20 Juli dan kembali ke kampung halaman pada 18 Agustus. "Omzet perhari enggak tentu, tapi biasanya sih kalau pulang bisa bawa uang antara Rp10 juta-Rp50 juta," katanya.

Pria yang sehari-hari mengelola warung kelontong di Garut ini mengatakan pembeli mulai ramai pada 5 Agustus hingga mendekati hari "H". Umbul-umbul dan bendera merah putih yang dia jajakan pun terbuat dari kain abutan dan kain satin.

"Kalau umbul-umbul yang dari kain abutai harganya sedikit lebih mahal," katanya.

Sadikin pun berbagi tips untuk menjaga umbul-umbul dan bendera merah putih agar awet dan dapat digunakan dalam jangka lama.

"Biar awet, habis dipakai, umbul-umbul dan bendera harus disimpan di dalam plastik. Soalnya kalau kena hujan atau embun kualitasnya akan turun," katanya.


Reporter: Fathur Rohim

 

314