Home Ekonomi Juli 2019, Kota Padang Inflasi 0,86 Persen

Juli 2019, Kota Padang Inflasi 0,86 Persen

Padang, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat Kota Padang sepanjang Juli 2019 mengalami inflasi sebesar 0,89 persen. Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok masih menjadi penyumbang inflasi di Kota Bengkuang tersebut.

"Inflasi di Kota Padang pada Juli 2019 sebesar 0,89 persen, sedangkan di Kota Bukittinggi 0,49 persen. Inflasi di Kota Padang maupun Bukittinggi lebih tinggi dibandingkan [skala] nasional yang hanya berada di angka 0,31 persen," kata Kepala Badan BPS Sumbar, Sukardi di Padang, Kamis (1/8).

Ia mengatakan inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya kenaikan indeks sebagian besar kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 2,71 persen, diikuti kenaikan indeks pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,83 persen.

"Sedangkan inflasi di Kota Bukittinggi disebabkan adanya peningkatan indeks sebagian besar kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,67 persen dan diikuti kelompok pengeluaran sandang sebesar 0,74 persen," ujarnya.

Sukardi merincikan laju inflasi tahun kalender sampai bulan Juli 2019 Kota Padang dan Kota Bukittinggi masing-masing sebesar 3,42 persen dan 2,28 persen. Sedangkan laju inflasi year on year (YoY) Kota Padang (Juli 2019 terhadap Juli 2018) sebesar 3,82 persen, dan Kota Bukittinggi sebesar 4,48 persen.

Sementara perkembangan harga berbagai komoditas pada Juli 2019 secara umum berfluktuasi. Di Kota Padang tercatat terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 143,28 pada Juni 2019 menjadi 144,55 pada Juli 2019.

"Inflasi atau deflasi di Kota Padang dan Bukittinggi menurut Kelompok Pengeluaran Inflasi di Kota Padang terjadi karena adanya kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran," ucapnya. Kenaikan harga tersebut terjadi pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 2,71 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,57 persen.

Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,02 persen, kelompok sandang sebesar 0,57 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,58 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,83 persen.

Dari 23 kota di Sumatera, sebanyak 21 kota mengalami inflasi, dan dua kota sisanya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi berada di Kota Sibolga sebesar 1,88 persen, dan terendah di Padang Sidempuan sebesar 0,06 persen. Dari dua kota yang mengalami deflasi, tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,41 persen dan terendah terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,24 persen.

Kota Padang menduduki urutan ke 5 dan Bukittinggi menempati posisi ke-11 dari semua kota yang mengalami inflasi di Sumatera. Sementara secara nasional, Kota Padang menempati posisi ketujuh dan Bukittinggi menempati posisi ke-20 dari 55 kota yang mengalami inflasi di Indonesia. 

665