Home Politik Eros Jarot: Civil Society Sangat Penting di Era Keterbukaan

Eros Jarot: Civil Society Sangat Penting di Era Keterbukaan

 

Mataram, Gatra.com-Pendiri Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sekaligus pendiri Indonesia Corruption Watch (ICW), Eros Djarot mengatakan, civil society sangat penting dan dibutuhkan masyarakat di era keterbukaan informasi. 

"Pertanyaan kritis, lembaga yang dibentuk ini sudah menjalankan fungsinya sebagaimana yang diharapkan enggak? Kalian harus membangun civil sosiety yang lebih kuat dari DPR, Bupati, Camat," ujar Eros Jarot di Mataram. Jumat (2/8).

Dihadapan personalia Lembaga Kajian Politik dan Kebijakan Publik (M16) Mataram, Eros berujar, menyatukan komponen di masyarakat menjadi tugas pegiat politik dan hukum maupun aktivis seperti M16. Kekuatan tidak mesti soal politik, tetapi dari segala aspek kehidupan bermasyarakat.

"Menyatukan komponen di masyarakat untuk menjadi kekuatan. Kekuatan tidak hanya soal politik praktis. Bagaimana idealnya, budaya seperti apa? Biasanya institusi, partai yang ada. Realitanya, mereka punya kekuasaan tapi bukan penguasaan. Kalian yang harus aktif memberikan banyak kesadaran," paparnya.

Ia menyatakan, tugas M16 yakni memberikan kesadaran kepada masyarakat. Terutama dalam menyatukan kekuatan.  "Orang sekarang diberikan pemahaman pada haknya saja, sementara [saat] dihadapkan pada tanggung jawab pada lari. Masyarakat yang sadar pada hak dan tanggung jawab pasti menang," pesan Eros yang juga pendiri Pro Demokrasi (Prodem) ini.

Menurutnya, civil society harus diperkuat, karena biasanya pemerintah cenderung menyeragamkan. Terkadang ini justru berimplikasi kepada kemunduran peradaban. 

"Misalnya seperti agama. Katakanlah mencoba menerjemahkan Islam tapi dengan paham yang tidak kena. Itu akan menyebabkan kemunduran, bahkan peradaban zamannya. Pemahaman surga-neraka yang begitu sempit, sehingga menyebabkan orang buta agama. Itulah tugas teman-teman. Membangun civil sosiety menjadi target utama," ucapnya.

Eros juga menjelaskan, cara yang dilakukan civil society dalam konteks kemajuan zaman. Dia memiliki rumus 3D, yakni data, dana, dan daya. Ketiganya harus berjalan bersamaan.

"Pakai tiga rumusan; data, dana dan daya. Konsentrasi civil society memiliki ini semua. Bagaimana memiliki dana, artinya enggak boleh orang dari tempat lain mengontrol semaunya, kalian harus punya kekuatan untuk mengakses dana," ungkapnya.

"Ada data, gak punya dana dan daya hancur juga. Ketiganya sangat penting kalau kita istilahkan Bung Karno [dengan] Trisakti lah. Bagaimana mau berdikari kalau enggak punya itu. Ketiga tonggak itu adalah dasar membangun civil sosiety," tutupnya.

 

306