Jakarta, Gatra.com - Penggunaan Electronic Traffic Law Enforcement atau E-TLE, diharapkan bisa membuat para pengguna jalan menjadi lebih tertib dalam berlalu lintas. Selain itu, sistem tilang elektronik ini diharapkan bisa merubah oknum polri yang suka main-main dengan kewenangannya.

"Tidak hanya merubah budaya masyarakat, karena kurangnya sentuhan dengan anggota itu akan merubah anggota di lapangan. Anggota tidak akan main-main, misalnya ada oknum yang mencari-cari kesalahan," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Gatot Eddy Pramono di Polda Metro Jaya, Jumat (2/8).

Penggunaan E-TLE akan memiliki manfaat mengurangi jumlah petugas yang ada di lapangan. Dengan begitu, tindakan oknum petugas yang meresahkan bisa dihindari. Namun meski begitu masyarakat diharapkan jadi lebih tertib dalam berlalu lintas.

"Dengan adanya kamera ini diharapkan masyarakat jadi tertib, tidak melanggar, dan mengurangi sentuhan antara petugas polisi dan masyarakat. Ini akan emngurangi perilaku anggota d lapangan yang jadi komplain masyarakat," ucap Eddy.

Eddy sekali lagi berharap sistem E-TLE yang memanfaatkan kemampuan kamera canggih ini, selain bisa mendisiplinkan masyarakat bisa juga untuk mengubah perilaku anggotanya.

"Kalau namanya penegakan hukum kepada siapa saja. E-TLE itu ga kenal hey ini wartawan, hey ini polisi, oh ini pengacara, pengusaha, ga kenal. Itu tetep dia merekam. Ini memang proses di awal-awal seperti itu tapi untuk merubah semua, termasuk mengubah perilaku anggota kita polri di lapangan," pungkasnya.