Home Ekonomi Tumbuh 7%, Wisata Halal Jadi Prospek Wisata Masa Depan

Tumbuh 7%, Wisata Halal Jadi Prospek Wisata Masa Depan

 

Palembang, Gatra.com – Perkembangan wisata halal di Indonesia kian memperlihatkan perkembangan positif, diantaranya telah mampu meningkatkan 7% jumlah wisatawan. Sementara di Lombok, jumlah wisatawan naik 50% setelah berlabel wisata halal.

Seketaris Jendral Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Imaduddin Indrissobir mengatakan, berdasarkan data Global Islam Indikator, potensi wisata halal bisa mencapai 8 kali dari perjalanan haji dan umroh umat muslim. Data yang dirilis sudah sejak 2016 ini, memperlihatkan bagaimana potensi yang besar akan wisata halal. Wisata halal menjadi prospek wisata masa depan. Karena itu, potensi daerah-daerah di Indonesia juga akan sangat besar, dengan memperkenalkan wisata halal.

“Region Pulau Sumatera memiliki dua potensi wisata yang bisa dikembangkan yakni wisata alam dan budaya. Karena itu, wisata halal pada dua potensi tersebut, diprediksikan akan mampu menambah wisatawan sekaligus menggerakkan pertumbuhan ekonominya,” ujarnya di Palembang, Sabtu (3/8) usai menghadiri talk show bertema mengenal wisata halal lebih jauh pada Festival Ekonomi Syariah (Fesyer) yang diselenggarakan Bank Indonesia.

Pengaruh wisata halal yang memperlihatkan pertumbuhan positif, kata Immaduddin, salah satunya terjadi di Lombok. Jumlah wisatawan Lombok mengalami peningkatan hingga 50% setelah menetapkan wisata halal. Sebelum mengenalkan pariwisita halal, jumlah wisatawan sekitar 1 juta, lalu setelah menetapkan sebagai wilayah wisata halal, jumlah wisatawan meningkat 1,49 juta. Peningkatan jumlah wisatawan ini, memperlihatkan potensi wisata halal yang besar bagi daerah-daerah di Indonesia. “Contoh lainnya, seperti di Aceh, Padang, dan dalam waktu dekat, Riau. Palembang juga sebenarnya sangat berpotensi mengenalkan wisata halal kepada wisatawan,” terangnya.

Potensi yang besar ini akan membawa wisata halal akan menjadi wisata masa depan. Apalagi, sambung Imaduddin, masyarakat saat ini semakin mencari jati diri, semakin mencari nilai-nilai positif sekaligus mendekatkan diri kepada keluarga untuk berwisata bersama. Negara non muslim, seperti Jepang, Korea hingga New Zeland, terus berlomba-lomba dengan predikat wisata halalnya.

“Terpenting bagi daerah yang ingin mengenalkan wisata halal yakni kesiapannya, seperti Palembang misalnya, sebelum mengemas (marketing) dengan Palembang Darussalam, maka harus mempersiapkan pelaku usaha, misalnya hotel dan kulinernya agar siap dengan wisata halal,”ujarnya seraya mengingatkan agar daerah yang ingin mengembangkan wisata halal juga bisa membaca pangsa pasar wisatawannya, seperti saat ingin menyasar wisatawan Europ, atau Rusia sekalipun hingga Malaysia, maka diperlukan pendekatan promosi yang berbeda.

Selain dihadiri PPHI, pada talkshow itu menghadirkan hijab traveller, Nesa Aqila yang membagi tips bagaimana berwisata halal di berbagai negara belahan dunia.

 

 

249