Home Gaya Hidup BPBD: Karhutla Sumsel Meluas, Lebih Banyak di Lahan Tidur

BPBD: Karhutla Sumsel Meluas, Lebih Banyak di Lahan Tidur

 

Palembang, Gatra.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus terjadi di Sumatera Selatan (Sumsel). Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel menyatakan dari sumber kebakaran lebih banyak terjadi di lahan yang tidak diusahakan atau lahan tidur.

Kepala Bidang Penanggulangan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori mengatakan kebakaran masih melanda Provinsi Sumsel. Pada pekan awal Agustus ini, sejumlah lahan terbakar di Ogan Ilir sedangkan jumlah titik (hotspot) mengalami peningkatan. “Data terakhir yang diterima tim, lahan-lahan yang terbakar itu, bukan lahan yang dibudayakan dan cendrung lahan yang sama dengan tahun lalu, lahan-lahan yang tidak digarap,” ujarnya dihubungi Gatra, Minggu (4/8).

Indikasi akan lahan tersebut, kata Ansori, diketahui jika lahan yang terbakar terjadi berulang pada tempat yang sama dan setelah terbakar, lahan-lahan tersebut tidak digarap atau tidak ditanam. “Kesimpulannya, lahan tersebut memang tidak digarap. Kebakaran bukan karena ingin membuka lahan (budidaya),” sambungnya.

Namun, dari lahan-lahan yang menjadi sumber kebakaran tersebut, meluas pada lahan lainnya. Lahan yang tersambar api juga beragam, baik lahan perkebunan atau lahan lainnya. “Jika ditanya sumber api, memang demikian adanya, sumbernya dari lahan yang tidak digarap, baru kemudian menyambar pada lahan lainnya,” terang Ia.

Sampai dengan akhir Juli lalu, BPBD mencatat terdapat seluas 140, 4 ha lahan di Sumsel terbakar. Luasan lahan tersebut tersebar di lima kabupaten dan kota, diantaranya kabupaten Banyuasin mencapai 6 ha, Ogan Ilir mencapai 72,15 ha, Lubuk Linggau seluas 0,5 ha, kabupaten Pali mencapai 57,75 ha dan Musi Banyuasin seluas 4 ha.

Luasan kebakaran ini, sambung Ansori, sesuai yang dilaporkan tim kepada pihaknya guna dilakukan penanggulangan. Sehingga, pihaknya belum selesai mendata seluruh luasan kebakaran yang terjadi di Sumsel. “Luasan ini, ialah luasan yang ditanggulangi oleh tim terpadu penanggulangan baik di kota/ kabupaten, mungkin luasanya bisa lebih atau bertambah,” paparnya.

Berdasarkan datanya, titik api yang terjadi pada dua hari terakhir juga mengalami peningkatan. Misalnya pada 2 Agustus, telah terjadi 39 titik api yang tersebar paling banyak di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebanyak 11 titik. Sementara titik api lainnya, tersebar di kabupaten Muara Enim, Pali, Banyuasin, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Selatan, Musi Rawas, Empat Lawang, Musi Banyuasin dan Ogan Ilir (OI), sedangkan sehari sebelumnya hanya ada 4 titik api, yang tersebar di kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin dan Pali.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

175