Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode kuartal II-2019. Ekonomi Indonesia tumbuh 5,05% di kuartal II-2019. Sehingga selama semester I-2019, ekonomi tumbuh 5,06%.

Melihat hasil ini, Pemerintah harus waspada. Pasalnya, pada kuartal kedua biasanya pertumbuhan ekonomi mencapai puncaknya. Pasalnya, ada momen musiman seperti tahun ajaran baru sekolah dan bulan puasa-Lebaran.

Baca Juga: Tumbuh 7%, Wisata Halal Jadi Prospek Wisata Masa Depan

Pertumbuhan yang tidak sesuai ekspektasi ini juga diakui oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution. Apalagi pada kuartal kedua juga ada Pemilu, yang mana seharusnya juga dapat meningkatkan konsumsi masyarakat.

"Saya saja masih anggap [pertumbuhan ekonomi] sedikit di atas itu kan. Padahal [tahun ini] ada Pemilu, tahun lalu kan enggak ada Pemilu. Kalau Lebaran kan ada [tiap tahun] sama," jelasnya.

Walau demikian, Darmin mengaku, konsumsi masyarakat masih dalam tren yang positif. Sehingga, ia menduga pelambatan pertumbuhan pada kuartal kedua karena pengaruh ekspor dan impor.

Baca Juga: Wakaf Jadi Sumber Keuangan Potensial

"Apa bedanya dengan tahun lalu? Tahun lalu walau ekspornya turun, impornya itu naik. Kali ini, kuartal ini tidak. Impornya itu negatif," ia menjelaskan.

Sebab itu, Darmin mengatakan impor yang naik mencerminkan pergerakan ekonomi. Sehingga, dampaknya terhadap pertumbuhan itu dirasakan secara langsung. "Jadi, ya kita upayakan lagi, mulai dari investasinya," pungkasnya.