Home Internasional AS Tegaskan Cina Manipulasi Mata Uang

AS Tegaskan Cina Manipulasi Mata Uang

Washington, D.C., Gatra.com- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyatakan Cina sebagai manipulator mata uang. Tudingan tersebut sebagai langkah baru untuk memenangkan negosiasi perdagangan dengan Beijing.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mendeklarasikan pada Senin malam (5/8), Bank Sentral Cina menurunkan yuan terhadap dolar. Angkanya melampaui level 7 yuan per dolar Amerika Serikat.

Mantan Pejabat Senior Departemen Keuangan AS yang juga menjabat sebagai Anggota IMF di bidang moneter, Mark Sobel mengatakan, sulit mengubah situasi tersebut. Salah satu caranya, melanjutkan perang dagang dan perang mata uang.

"Tidak banyak di sini [solusi]. Sangat lemah dan IMF sudah mengatakan prediksinya tentang yuan," kata Sobel kepada Reuters, Selasa (6/8).

Pada bulan lalu, IMF mengumumkan, pengamatan terhadap yuan sejalan dengan fundamental ekonomi Cina. Meski dolar dinilai terlalu tinggi antara 6% hingga 12%.

Sebenarnya, AS telah menganggap Cina sebagai manipulator mata uang semenjak 1994. Tujuan pernyataan tersebut, menurut Undang-Undang Mata Uang AS Tahun 1988, untuk memaksa negara yang melanggar praktik valuta asing untuk melakukan negosiasi.

Namun, AS dan Cina tidak dapat bernegosiasi dalam perdagangan secara komprehensif. Termasuk masalah mata uang selama lebih dari dua tahun.

Apabila diketahui, manipulasi mata uang untuk keuntungan perdagangan, maka dapat dikenai sanksi. Akan diberlakukan kembali negosiasi bilateral. Selain itu, IMF nantinya membantu untuk memperbaiki situasi. Tujuannya, menghindari kecurangan akibat minimnya evaluasi.

 

226