Jakarta, Gatra.com - Data dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) menunjukkan bahwa kuliner Indonesia masih kalah populer dibanding Thailand ataupun Vietnam. Alasannya, kuliner Thailand sudah memiliki road map sejak 1999. Padahal, dari segi aset, Pemerintah yakin Indonesia jauh lebih unggul.

"Aset luar biasa Indonesia dibanding Thailand atau Vietnam. Tapi kita baru konsen terhadap kuliner baru berapa tahun sih. Sementara Thailand dari 1999 dan punya road map," kata Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja, Kemenpar, Vita Datau kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (6/8).

Baca Juga: Go-Food Festival Ajang Kumpul Berbagai Komunitas

Menurut Vita, menjadikan kuliner Indonesia bisa go international, tidaklah mudah. Selain ini terkait pekerjaan lintas industri, juga harus memiliki konsistensi kebijakan terarah jangka panjang. Dengan kata lain, road map industri kuliner harus jadi prioritas nasional.

Mengingat hingga kini Indonesia belum memiliki peta jalan kuliner, ia berusaha menggadeng komunitas untuk terus menggalakkan potensi kulineri Indonesia. Misalnya, Pemerintah menggandeng komunitas Gastronomi Indonesia Network, walau komunitas ini belum di-launching. Tapi dengan jumlah anggota 1,5 juta, komuitas ini diharapkan dapat bekerja memberikan masukan mengenai fokus kuliner Indonesia yang mau dikembangkan.

Baca Juga: Ketahanan Pangan, CEO Bogasari : Harus Bisa Diolah

Mengacu pada strategi Thailand, Vita menyatakan bahwa mereka tak hanya fokus di hilir saja. Sejak awal, Thailand mempromosikan sektor hulu mereka, yakni produk pertanian. Kemudian, pemerintah membantu membuka restoran-restoran menu Thailand di seluruh dunia untuk menjadi pasar baru produk tani mereka.

Dengan demikian, Indonesia juga harus dicek, kekuatan ada di sektor mana. Apakah produk pertanian, perikanan, atau yang lain.

"Kita mau bicara di hulu, bukan di hilir. Tapi ini tidak gampang, karena regulasinya belum ada. Tapi tak apa, kita coba dulu saja," ucapnya optimis.