Home Milenial Asosiasi Dosen: Impor Rektor Asing Bukan Jalan Keluar

Asosiasi Dosen: Impor Rektor Asing Bukan Jalan Keluar

Jakarta, Gatra.com - Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) menolak gagasan pendatangan rektor asing di perguruan tinggi di Indonesia. ADI menilai wacana pendatangan rektor asing seperti yang dilontarkan oleh Kemenristekdikti sebagai sesuatu yang salah alamat. Kemenristekdikti sebelumnya menyampaikan bahwa upaya tersebut dilakukan untuk mendongkrak peringkat perguruan tinggi dalam negeri dalam pemeringkatan universitas di dunia.

Ketua DPP-ADI Bidang Inovasi dan Pembelajaran, Prof. Djoko Wintoro mengatakan bahwa pendatangan rektor asing untuk mendongkrak mutu sebagai orientasi yang salah. Ia menyebut saat ini pemeringkatan universitas dunia bukan lagi sesuatu yang diperhatikan di dunia kerja. Ia berpendapat pemeringkatan universitas dunia tidak lagi linier dengan kesuksesan SDM di dunia kerja.

"Kalau kita mau membicarakan tentang pemeringkatan, itu sudah lewat 15 atau 20 tahun yang lalu. Coba bayangkan, banyak saat ini negara yang rangking universitasnya bagus, tapi industrinya ketinggalan. Banyak sekarang yang terjebak oleh rangking sampai lupa kontribusi perguruan tinggi kepada bangsanya tidak ada," kata Djoko.

Sementara itu, Ketua DPP-ADI Bidang Advokasi, Prof. Faisal Santiago menyebutkan figur rektor yang diperlukan selain seorang akademisi yang mumpuni di bidangnya juga sosok yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan keahlian manajemen yang tinggi. 

"Juga (rektor) ditunjang dengan jiwa kewirausahaan dan juga teknologi. Mencari rektor yang seperti ini memang tidak mudah, tapi mengimpor rektor asing bukan jalan keluar," ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Sekjen DPP ADI Dr. Amirsyah Tambunan mengatakan bahwa kepemimpinan perguruan tinggi adalah otoritas negara. Dalam menjalankan otoritas negara maka pengangkatan rektor merupakan otoritas negara dalam rangka menjalankan kedaulatan negara.

"Hanya negara bersama rektor yang tahu persis kebutuhan perguruan tinggi tersebut. Sebaliknya impor rektor dari luar negeri akan membuat perguruan tinggi jadi gamang dalam menjalankan otonomi Perguruan Tinggi dan kedaulantan Negara," kata Amirsyah.

150