Home Politik Kata Polri Soal Strategi Baru Tim Teknis Ungkap Kasus Novel

Kata Polri Soal Strategi Baru Tim Teknis Ungkap Kasus Novel

Jakarta, Gatra.com - Kasus penyiraman air keras penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang masih menggantung selama 2 tahun 4 bulan, itu masih belum menunjukkan tanda-tanda ditemukannya pelaku lapangan atau aktor intelektual.

Penyelidikan disebut kerap dilakukan, mulai Polda Metro Jaya hingga Tim Pencari Fakta (TPF). Teranyar, kasus penyerangan itu diserahkan kepada Tim Teknis yang diketuai oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Nico Afinta di bawah penanggung jawab Kabareskrim Polri, Komjen Pol Idham Azis.

Tim Teknis sendiri baru berjalan sejak 1 Agustus 2019 lalu. Lantas, apa strategi baru dari tim bentukan Polri ini?

Juru bicara Tim Teknis, Irjen Pol Muhammad Iqbal tak menyebutkan secara spesifik apa langkah segar dari tim yang berjumlah 120 personel itu. 
Ia menyebut pihaknya akan mendalami temuan-temuan dari tim sebelumnya.

"Bukan hanya CCTV, nanti banyak. Langkah awalnya ini, nanti banyak yang kita kerjakan," katanya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (7/8).

Iqbal optimistis pihaknya bakal bisa mengungkap kasus penyerangan penyidik antirasuah itu, meski sebelumnya sempat menyebut kasus tersebut minim alat bukti.

"Tim ini kan terbaik, terdiri dari sub tim- sub tim yang lain. Kalau ditanya kepada saya sebagai juru bicara, tim ini tidak ada kata pesimis. Apalagi melihat yang kemarin tidak berhasil, ya tidak. Kita optimistis (bisa) ungkap," jelas Kadiv Divisi Humas Polri ini.

Sebelumnya pada Selasa (6/8), Tim Teknis menggelar rapat perdana setelah hampir sepekan berjalan. Dalam pertemuan itu, tim lagi-lagi membahas eksplorasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat Novel diserang, 11 April 2017 lalu.

"Kemarin mengikuti rapat tim teknis yang dikepalai oleh Kabareskrim. Kita sudah mulai mengikuti rapat-rapat, karena sudah mulai bekerja awal Agustus. Sudah juga mengeksplor kembali tempat kejadian perkara (TKP). Karena TKP itu adalah hal yang paling penting, berkali-kali harus dieksplor," ucap Iqbal.

Selain mengeksplorasi TKP, tim juga mendalami CCTV. Meski sebelumnya pemeriksaan CCTV belum menunjukkan hasil yang signifikan karena gambar kurang jelas, namun Iqbal yakin timnya tetap bisa mendapatkan hasil baru. 
Sebab tim ini didukung dengan peralatan canggih dari Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Pusinafis).

"Dari CCTV kita petakan, sketsa wajah yang pernah dieksplor ke masyarakat akan kembali dicocokkan, analisa dengan Dukcapil (Kemendagri) dengan orang-orang yang identik atau mendekati (terduga pelaku)," papar Kadiv Humas Polri itu.

Iqbal menjelaskan, kerja sama dengan Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri itu untuk mencocokkan sketsa wajah dengan data kependudukan. 
“Pelaku penyerangan bisa saja dari luar Jakarta,” katanya.

Adapun fokus tim teknis terfokus pada tiga hal, yakni olah TKP, CCTV dan sketsa wajah terduga pelaku. Bahkan, diakui pihaknya bisa kembali meminta bantuan dari Kepolisian Australia dan Amerika untuk mendapatkan hasil tiga target tersebut.

115

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR