Home Politik Blasteran Indo-Prancis Akmil Diduga Terpapar Radikalisme

Blasteran Indo-Prancis Akmil Diduga Terpapar Radikalisme

Jakarta, Gatra.com - Enzo Zenz Allie, Warga Negara Indonesia (WNI) blasteran Prancis-Indonesia ini mendadak viral di media sosial. Dalam unggahan kanal YouTube TNI AD pada Senin (5/8) berjudul "Enzo Zenz Allie, Anak Yatim Lulus Jadi Taruna Akmil Ingin Jadi Kopassus" menunjukan Enzo yang seorang blasteran berhasil lulus seleksi Akmil 2019. Video tersebut ditonton lebih dari 180 ribu orang dan disukai 4 ribu orang.

Dengan viralnya Enzo tentu membuat warganet penasaran dengan latar belakang kehidupannya. Kemudian, hari ini muncul isu bahwa Enzo terpapar faham radikalisme dan anggota organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Seperti yang dihembuskan akun Twitter @Dwiyana_DKM yang menyebut Enzo terindikasi faham radikalisme dengan menunjukkan foto-foto Enzo yang memegang bendera Tauhid. Postingan tersebut pun ramai diperbincangkan dengan 1,4 ribu retweet.

"Msh ingat Enzo Allie, remaja blasteran Indonesia-Prancis yg viral krn lolos jd anggota TNI? Brsama ibunya HBA, anak ini terindikasi sbg simpatisan HTI mdukung khilafah & anti pemerintah. Bgmn ini Pak
@TjahjantoHadi @jokowi jgn sampai TNI memelihara anak Ular?" tulisnya di akun twitternya.

Menanggapi isu tersebut,  Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI), Brigjen TNI Sisriadi mengatakan TNI tengah masuk proses pendalaman kebenaran isu tersebut.

"Sedang kita dalami lagi. Karena memang kami TNI tidak ingin kemasukan orang-orang non Pancasilais," jelas Sisriadi saat dihubungi Gatra.com via sambungan telepon, Rabu (7/8).

Sisriadi menegaskan, TNI selalu melakukan penelusuran rekam jejak terhadap prajurit bahkan hingga prajurit tingkat 4 yang akan lulus akademi. Menurutnya TNI tidak akan kecolongan dan kemasukan anggota yang tidak berideologi Pancasila.

"Ya sampai prajurit tingkat 4 pun kita terus telusuri. Sekarang kan dia [Enzo] baru masuk, baru belajar. Dia kan baru masuk kemarin. Baru lulus seleksi, sekarang kan lagi orientasi. Jangankan dia, tingkat 4 yang mau lulus juga kita telusuri sampai dia lulus jadi Letnan [kalau] ternyata bukan Pancasilais. Jadi kita telusuri semua," lanjut Sisriadi.

Namun, bila memang dalam proses penelusuran memang terbukti Enzo terpapar radikal, Sisiriadi menegaskan akan langsung mengeluarkan taruna TNI tersebut.

"Jadi kalau terbukti, langsung dikeluarkan. Semuanya dibuktikan dengan hasil wawancaranya, ini tes kebohongannya dan semua bukti," tegasnya.

TNI, kata Sisriadi, tidak ingin kecolongan dan terus waspada dan selalu melakukan penelusuran agar tidak kecolongan. "Kita tidak ingin kemasukan orang radikal kiri, radikal kanan, atau radikal lainnya yang tidak Pancasila. Jadi radikal kiri pun juga akan kita terus telusuri," pungkas Sisriadi.

1638