Home Politik KLHK: Walau Sulit, Kami Tetap Usaha untuk Padamkan Api

KLHK: Walau Sulit, Kami Tetap Usaha untuk Padamkan Api

Jakarta, Gatra.com - Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raffles Panjaitan mengakui sangat sulit untuk memadamkan api di lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ia terus mengupayakan berbagai langkah untuk penanganan hal tersebut.

"Saat ini, Satgas Terpadu Karhutla yang terdiri dari Manggala Agni, Polisi, TNI, BNPB, Pemda (BPBD), Kepala Desa, Regu Dalkar Swasta (Perkebunan, HTI, dan izin usaha lain), Brigade Karhut Taman Nasional dan BKSDAE serta Masyarakat Peduli Api (MPA) terus melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan titik api yang bermunculan di daerah-daerah rawan," kata Raffles dalam keterangan tertulis, Rabu (7/8).

Lanjutnya, hingga kemarin, Selasa (6/8), sekitar 38 unit helikopter dan pesawat terlibat dalam kegiatan patroli maupun pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Raffles mengatakan 38 unit tersebut tersebar diantaranya 19 unit di Provinsi Riau, empat unit di Sumatera Selatan, enam unit di Kalimantan Barat, lima unit di Kalimantan Tengah, dua unit di Kalimantan Selatan, dan satu unit di Provinsi Jambi.

"Per tanggal 5 Agustus, sebanyak 24.660 kali water boombing dengan air yang dijatuhkan sebanyak 90.457.400 liter air untuk memadamkan api di titik-titik yang sulit dijangkau oleh tim darat," katanya.

Selain itu, sambung Raffles, juga dilakukan modifikasi cuaca hujan buatan, dengan fokus pada daerah-daerah rawan dan hingga 5 Agustus 2019 telah dilakukan 170 kali sorti dengan sebanyak 125,616 kg garam di Kab. Bengkalis, Siak, Inhil, Kampar, Pelalawan, Ogan Ilir, Kep. Meranti dan Kota Dumai (Riau).

Kemudian, solusi lainya adalah pemanfaatan kayu di lahan-lahan masyarakat dan dijadikan cuka kayu untuk diolah menjadi pupuk cair merupakan alternatif ekonomi daripada membakar lahan yang merugikan berbagai pihak.

Lanjutnya, alat pengolahan cuka kayu ini diciptakan Manggala Agni di Daops Kalimantan dan Sumatera serta berharap dapat dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sehingga kayu tidak dibakar sia-sia.

"Dari semua langkah yang telah diupayakan, tentunya kami dari KLHK sangat berharap peran aktif pemerintah daerah untuk terus mengingatkan, mengawasi dan mengedukasi masyarakatnya agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Sehingga seluruh tindakan dapat memiliki dampak lebih signifikan dengan partisipasi masyarakat di dalamnya," ujarnya.

185