Home Kesehatan Dinnakan Banyumas Terjunkan 50 Petugas Pemantau Hewan Kurban

Dinnakan Banyumas Terjunkan 50 Petugas Pemantau Hewan Kurban

Banyumas, Gatra.com – Dinas Peternakan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menerjunkan petugas khusus untuk memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Iduladha, hari H, dan pada hari pelaksanaan pemotongan hewan kurban (tasyrik).

Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinnakan Dinakan Banyumas, Jan Ari Wijadi mengatakan para petugas memantau hewan kurban di pasar-pasar hewan maupun di peternakan.

Seperti Kamis (8/8/2019) ini, misalnya, Dinas Peternakan memeriksa kesehatan peternakan sapi di Kembaran, Banyumas. Sebelumnya, petugas juga intensif memeriksa hewan kurban sejak tiga pekan lalu di pasar hewan terbesar Banyumas, yakni Pasar Hewan Ajibarang dan Sokaraja.

Salah satu penyakit yang paling diwaspadai adalah antraks. Hasil pemantauan, sejauh ini tak ada hewan kurban yang suspect antraks.

“Belum ada kejadian (di Banyumas), mudah-mudahan tidak ada kejadian. Petugas di lapangan juga memeriksa, di pasar-pasar hewan, di Sokaraja, sama di Ajibarang juga sudah diperiksa juga,” katanya, saat dihubungi gatra.com, Kamis (8/8).

Dia menjelaskan, pada perayaan Iduladha dan hari Tasyrik, Dinnakan juga akan menerjunkan 50 petugas khusus pada perayaan Idul Adha untuk memantau hewan kurban. Pemeriksaan terutama pada hati hewan kurban untuk mengantisipasi penyakit cacing hati.

“Kalau sempat nanti sapinya diperiksa. Tapi kadang-kadang sapinya kan datangnya saat sapinya itu mau dipotong. Nah, kami akan memeriksa setelah sapi dipotong. Terutama hatinya,” katanya.

Dia mengemukakan, di Banyumas belum pernah ditemukan hewan kurban yang positif antraks atau penyakit kuku dan mulut. Namun, penyakit cacing hati kerap ditemui.

Menurut dia, hati yang sudah terserang cacing tidak layak dikonsumsi atau tidak toyib. Meski tak sampai membahayakan jiwa pengkonsumsi, tetapi hati mengandung cacing bisa menyebabkan diare. Hati mengandung cacing harus dimusnahkan.

“Kalau dalam pandangan agama itu tidak toyib. Selain itu juga bisa menyebabkan penyakit diare. Tidak, tidak menimbulkan kematian,” katanya.

425