Home Politik Pokja PKDT & PB USU Akui Krisis Air di KDT

Pokja PKDT & PB USU Akui Krisis Air di KDT

Medan, Gatra.com - Kelompok Kerja Pariwisata Kawasan Danau Toba dan Pariwisata Berkelanjutan Universitas Sumatera Utara (Pokja PKDT & PB USU) mengaku kesulitan mengatasi masalah krisis air bersih di sejumlah desa di Kawasan Danau Toba (KDT).

Hal itu diakui Ketua Pokja PKDT & PB USU, Nurlisa Ginting dalam acara Multistakeholder Meeting Pariwisata KDT yang berlangsung di Biro Administrasi Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Dr. Mansyur Medan, Kamis (8/8).

Baca Juga: Elemen Pemerhati Danau Toba Dengar Pendapat di USU

"Kami perlu masukan dari para pegiat dan pemerhati KDT. Masalah krisis air bersih di sejumlah desa di KDT ini, memang sangat ironis. Dekat dengan danau, tapi kesulitan air," kata Nurlisa.

Mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara ini mengakui, pihaknya kesulitan mengatasi persoalan itu dan berharap ada kelompok profesional yang bisa memberikan solusi.

Baca Juga: Sebanyak 28 Destinasi di Kawasan Danau Toba Dibenahi

"Kami ini sifatnya akomodir, tidak bisa semua kami atasi persoalan yang ada di KDT. Termasuk soal krisis air bersih. Kalau ada kelompok profesional yang bisa, mohon kerjasamanya," ajak Nurlisa.

Dijelaskan Nurlisa, kelompok yang paling efektif melakukan itu berasal dari masyarakat itu sendiri. Mereka adalah agen of change yang lebih tahu masalah di daerahnya. Hal lain disampaikan, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatera Utara, Gagarin Sembiring. Wakil General Manager Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba ini mengatakan, promosi pariwisata KDT harus tetap mengacu pada konsep Geopark Kaldera Toba.

Baca Juga: Lebih Dari 4000 Orang Ikuti 1000 Tenda Danau Toba

"Dari sisi story telling, kita jangan lagi malu menyebut pariwisata KDT dengan istilah Geopark Kaldera Toba. Dunia pun mengakui jejak geologis Danau Toba yang maha dahsyat itu," kata Gagarin.

Pembicara lainnya, Valerina Daniel, mengaku sepakat dengan pendapat Gagarin Sembiring. Dikatakan Valerina, untuk mempromosikan wisata KDT, harus ada branding yang unik. Branding itu bisa mengisi ruang-ruang publik, seperti bandara maupun hotel dan sebagainya. "Branding itu sangat penting dan perlu dipromosikan terus menerus, salah satunya melalui media sosial," kata Valerina.

Reporter: Jones

303