Home Ekonomi Pengelolaan Sampah Plastik Buruk, Kebijakan Daerah Akibatkan Penurunan Produksi

Pengelolaan Sampah Plastik Buruk, Kebijakan Daerah Akibatkan Penurunan Produksi

 
Jakarta, Gatra.com - Kebijakan pemerintah daerah mengenai pelarangan penggunaan kantong plastik, mengakibatkan penurunan produksi sebanyak 20%. Berdasarkan data yang dihimpun Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), rata-rata produksi kantong plastik sebesar 6,5% dari total produksi produk plastik. Ini berlaku sebelum adanya kebijakan pelarangan kantong plastik.
 
"Permintaan kantong kresek menurun karena banyak pelarangan. Ini jadi keluhan kawan-kawan asosiasi," ujar Direktur Olefin dan Aromatik Inaplas, Edi Rivai  Jakarta, Kamis (8/8). 
 
Edi menyebutkan, beberapa daerah yang sudah menerapkan larangan penggunaan kantong plastik yakni Bogor, Jawa Barat, Bali, dan Banjarmasin, serta beberapa daerah lainnya. Menurutnya, terdapat kesalahpahaman dalam persoalan sampah plastik ini.
 
"Jadi yang disalahkan itu malah plastiknya. Seharusnya kan bagaimana kita mengelola sampah plastik itu," katanya.
 
Saat ini, tambahnya, di Indonesia, tingkat daur ulang plastik sebanyak 1,66 MMT. Sedangkan sampah plastik tidak terkelola sebanyak 0,17 MMT, dan yang tidak terkumpul dengan baik sebanyak 1,52 MMT.
 
"Tingkat daur ulang plastik masih rendah. Gap yang tidak terkelola itu masih tinggi, sehingga seharusnya isu saat ini adalah manajemen daur ulang sampah," katanya.
 
Edi membandingan, di negara lain, tingkat konsumsi plastik masih lebih tinggi dari Indonesia. Namun, tidak ada permasalahan sampah plastik karena negara itu memiliki sistem pengelolaan yang baik.
 
"Konsumsi per kapita per tahun hanya 19,8 kilogram. Lebih rendah dibanding Malaysia, Vietnam, Thailand, Cina, dan Jepang. Tapi mereka tidak punya permasalahan sampah plastik," ujarnya.
 
 
298