Kupang, Gatra.com - Bila bidang pertanian dikembangkan dengan baik maka akan turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tentunya dimulai dari lahan yang dimiliki masyarakat.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timiur (NTT) Josef Nae Soe dalam Seminar Nasional Pertanian (Semnastan) VI & Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) di Hotel Kristal Kupang ( 7/8) menegaskan Penmda NTT hendak mengkorelasikan ilmu pendidikan dengan bidang pertanian
"Karena itu kita bisa kembangkan lahan yang kita miliki. Kalau lahan pertanian kita hebat, maka masyarakat kita akan sejahtera. Karena memang tujuan dari pertanian itu adalah mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Dikatakannya, lahan kering di NTT sangat luas dan harus ada terobosan yang baru. "Sekarang bagaimana kita merencanakan dan memprogramkan inovasi serta terobosan yang baru di bidang pertanian. Karena itu dalam pembangunan pertanian perlu ada komponen utama di antaranya adalah manusia, lahan, dan tanaman.," jelas Josef.
Lebih lanjut Josef memaparkan bagaimana harus memanfaatkan sumber daya pikiran dan kreativitas dalam pemanfaatan lahan untuk dikembangkan dengan berbagai macam tanaman. “Saya harapkan melalui seminar ini dapat memberikan sumbangan pikiran bagaimana petani kita dapat memanfaatkan lahan yang baik dan teknis untuk perkebunan, holtikultura, dan kehutanan ,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Panitia Dr. Ir. Maximilian Kapa, M.Agr, Sc mengatakan kegiatan seminar nasional dan workshop tersebut dilaksanakan dengan latar belakang Provinsi NTT adalah provinsi kepulaun dan didominasi oleh lahan kering.
"Lahan kering ini punya potensi untuk dikembangkan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dalam mengkaji pertanian lahan kering sesuai dengan seminar ini kita perlu mengkaji empat aspek diantaranya aspek teknologi, agroforesty, sosial ekonomi, dan pengembangan jasa pertanian," ungkap Dr. Maximilian.
Kegiatan seminar nasional dengan tema 'Masa Depan Pertanian Lahan Kering Kepulauan Menuju Ketahanan Pangan pada Era Revolusi 4.0' ini dihadiri oleh Dirjen Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup Dr. Ir. Bambang Supriyanyo, Sekjen Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) Dr. Ir. H. Sudrajat, para Pimpinan Fakultas atau Prodi Ilmu dari beberapa Universitas se-Indonesia Timur, para dosen dan mahasiswa.
