Jakarta, Gatra.com - Anggota Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) Hendardi menerima masukan dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang mengharapkan agar pimpinan KPK tidak diisi kembali oleh petahana.
Atas masukan itu, Hendardi mengatakan pansel telah meminta ICW untuk mengusulkan nama-nama calon dirasa layak untuk menempati kursi pimpinan KPK.
"Kami minta daftar (usulan capim KPK) kok dari mereka. Saya setuju aja. Tapi itu kan tergantung penilaian," kata Hendardi kepada wartawan di Lemhannas, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).
Lebih lanjut, ia mengatakan bila para petahana masih dirasa pantas dan hasil penilaiannya dalam serangkaian tes juga baik, maka hal tersebut tidak menjadi persoalan. Yang terpenting menurutnya para pimpinan KPK nanti bisa menjaga marwah dan kredibilitas lembaga antirasuah dengan baik.
"Kalau orang lama seperti Laode atau Alexander Mawarta masih bagus (penilaiannya) dan masih layak serta kami anggap track record-nya selama ini baik itu kan untuk menjaga marwah KPK, kenapa tidak," imbuh Hendardi.
Sebelumnya Indonesia Corruption Watch (ICW) mengharapkan adanya wajah-wajah baru yang akan mengisi kursi pimpinan KPK di periode mendatang.
"Misalnya begini ada beberapa pemberitaan yang menyebutkan ada salahsatu komisioner KPK petahana yang tidak lolos dalam proses seleksi psikotes. Kalau kita mengacu [kejadian] beberapa waktu lalu, ICW sendiri sudah mengevaluasi kinerja KPK hari ini," kata peneliti ICW Kurnia Ramadhana di kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Selasa (6/8).
Menurut Kurnia, selama kepemimpinan Agus Rahardjo sudah begitu banyak catatan kritis yang ditinggalkan kelima komisioner KPK tersebut.
"Kita pandang lebih baik figur-figur baru yang menempati pimpinan KPK 2019-2024. Masih ada beberapa sosok yang diharapkan," ujarnya lagi.
