Home Ekonomi Gubernur BI Angkat Bicara Terkait Devaluasi Yuan

Gubernur BI Angkat Bicara Terkait Devaluasi Yuan

Jakarta, Gatra.com - Devaluasi Yuan yang dilakukan oleh pemerintah Cina kini tengah menjadi perhatian global. Cina melakukan itu sebagai respon dari tarif yang dinaikkan Presiden Amerika, Donald Trump terhadap komoditas impor Cina.

“Kita sudah dengar, Trump menambah lagi kenaikan tarif 10%,” ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, kepada wartawan, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (9/8). 

Perry mengatakan langkah itu merupakan suatu tindakan Cina untuk mengurangi tarif impor AS, yang salah satunya ialah untuk sektor pertanian.

Disisi lain, kata Perry, bukan hanya perang dagang AS dan Cina yang harus diwaspadai. Melainkan, resiko dari masalah Brexit. 

“Itu juga masih jadi perhatian kita. Karena itu, kita masih cermati saat ini,” jelasnya.


Namun, diantara berbagai sentimen global yang muncul. Perry menjelaskan meyakinkan investor, masyarakat, dan semua elemen merupakan suatu hal yang harus difokuskan. Karena, itu dapat menjaga stabilitas makroekonomi, baik inflasi, nilai tukar, pengendalian Current Account Defisit (CAD), dan sistem keuangan.

“Jadi, menyakinkan melalui sinergi kebijakan antara pemerintah, BI, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan dunia usaha yang sangat kuat. Tidak hanya kebijakan untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dan sistem keuangan, tetapi, juga bagaimana menyikapi dampak dari perang dagang tersebut” katanya.

334

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR