Jakarta, Gatra.com - Indonesia bersama dengan 53 negara dari benua Afrika akan mengadakan pertemuan mengenai pembangunan infrastruktur bertajuk Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) pada tanggal 20-21 Agustus 2019 di Bali. Pembangunan di sektor infrastruktur tersebut dianggap akan membantu pertumbuhan dari sektor-sektor lainnya.

"Infrastruktur memiliki multiplier effect yang sangat tinggi. Infrastruktur dapat dikolaborasikan dengan potensi ekspor industri lainnya," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Desra Percaya dalam pernyataan pers di resto Ala Ritus, Jakarta Pusat, Jumat (9/8).

Indonesia pada pertemuan dengan negara-negara Afrika sebelumnya di acara Indonesia-Africa Forum (IAF) telah menghasilkan 10 perjanjian bisnis senilai US$ 586,56 juta. Pertemuan IAF sebelumnya diikuti oleh 47 negara Afrika. Sementara IAID akan diikuti oleh 53 negara, pertambahan jumlah negara peserta itu diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Kegiatan IAID intinya meliputi penandatanganan business deals, diskusi panel, business exhibitions, serta penandatanganan dan diskusi awal PTA (Preferential Trade Agreement," ujar Desra.

Selain itu, ia juga berharap pertemuan IAID bisa membantu memperkuat infrastruktur diplomasi antara Indonesia dengan Afrika. IAID akan dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center pada tanggal 20-21 Agustus 2019. Pertemuan itu direncanakan akan dihadiri 700 peserta dari Indonesia.