Home Politik Masjid Jatisari Bagikan Daging Kurban Pakai Besek

Masjid Jatisari Bagikan Daging Kurban Pakai Besek

Semarang, Gatra.com - Imbauan pemerintah kepada para panitia hewan kurban Iduladha agar menggunakan besek saat membagi daging, dipatuhi oleh warga Perumahan Jatisari Bukit Semarang Baru (BSB) Kecamatan Mijen Kota Semarang.

Pengamatan Gatra.com di lokasi, beberapa masjid dan mushola yang ada di Perumahan Jatisari terlihat mulai membagikan daging hewan kurban dengan terbungkus besek bambu. Pembagian dilakukan usai salat duhur.

"Ya kami bungkus pakai besek, tapi sebagian saja, ada yang kemasan 1 kilo dan 1,5 kilo. Karena daging kurban banyak tapi beseknya di pasar kurang," kata Siswanto, panitia kurban Masjid Jami Jatisari Indah, Minggu (11/8).

Pihaknya mengaku cukup kesusahan mendapatkan besek, apalagi imbauan pemerintah menjadikan semua panitia kurban mencari besek bambu sebagai tempat daging yang dibagikan.

"Selain susah cari, harga satu besek cukup mahal, yang ukuran kecil Rp 1.500. Tapi kami juga usahakan di tiap masjid kompleks untuk gunakan besek," katanya.

Hewan kurban yang dipotong ditempatnya ada 6 ekor sapi dan 14 kambing. Namun, kata Siswanto, secara total keseluruhan hewan kurban di Perumahan Jatisari ada 52 sapi dan 354 kambing. Tersebar di beberapa masjid dan mushola di dalam perumahan.

"Masjid Jami Jatisari menyediakan kupon pembagian daging sebanyak 950 kupon dan 200-an paket bagi warga yang datang tak diundang kupon," ucapnya.

Dibantu lembaga sosial kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), pihaknya juga akan mendistribusikan daging kurban sebanyak 350 paket  di 13 kecamatan di Semarang, Kendal, Demak, Kudus dan Salatiga.

Sementara itu, di Mushola Miftahul Huda Komplek Jatisari Elok, panitia kurban menyiapkan semua daging yang akan dibagikan dengan bungkus besek bambu. Total hewan kurban ada empat sapi dan 12 kambing.

"Ada 500 paket besek, warga sini dapat 300 paket langsung dibagikan, sisanya untuk alokasi pondok dan panti asuhan sekitar perumahan," kata Yuda Kuncara, panitia kurban Mushola Miftahul Huda.

Yuda mengatakan, sesuai imbauan pemerintah jika penggunaan besek dinilai lebih higienis ketimbang plastik. Besek-besek itu juga kembali dibungkus plastik agar mudah dibawa oleh warga saat dibagikan.

"Besek kembali dibungkus plastik saat dibagikan, biar simple dan mudah dibawa. Yang penting plastik tidak kontak langsung dengan daging," katanya.

"Harga besek memang lebih mahal, tapi tidak masalah yang penting aman higienis. Soal bujet pembelian besek sudah dialokasikan dari para sohibul kurban," ucapnya.

369