Home Ekonomi Ketua OJK: Pertumbuhan Ekonomi 3 Tahun Terakhir Tidak Fit

Ketua OJK: Pertumbuhan Ekonomi 3 Tahun Terakhir Tidak Fit

Jakarta, Gatra.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perlambatan dalam tiga tahun terakhir. Organisasi Regulator Mandiri (SRO) pasar modal Indonesia diminta untuk mengatur strategi agar bisa berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi.

"Pertumbuhan kita sudah semakin sulit, sudah hampir 3 tahun terakhir ini, pertumbuhan kita tertahan, bahkan tahun ini juga, pertumbuhan ini hanya bisa dilakukan kalo sektor riil-nya itu bangkit," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (12/8).

Wimboh berharap pihak SRO lebih aktif lagi dalam menarik para investor sebab dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

"Pasar modal ini enggak bisa tidak pro aktif, kita masih menginginkan lebih dari bursa dan SRO untuk meningkatkan lagi perannya," tambah dia.

Baca Juga: Pasha Ungu Bertemu Mendagri, Bahas Permasalahan Kota Palu

Pasar modal merupakan salah satu faktor penting didalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. Namun, peran tersebut masih kurang karena ditopang oleh pihak perbankan.

"Tapi ke depan kita harapakan untuk pembiayaan jangka menengah panjang, yang tentunya ini sangat terbatas apabila dibiayai oleh perbankan, karena sumber dana perbankan didominasi oleh jangka pendek, sedangkan pasti pembiayaan jangka panjang mesti yang paling pas, yaitu dibiayai oleh pasar modal," tutur dia.

Baca Juga: Loh, IHSG Sesi I Ditutup Merah

Penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) yang diambil Bank Indonesia pun dianggap sangat bagus. Pasalnya, hal tersebut dapat menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, seperti penyerapan tenaga kerja dan mendorong ekspor.

"Pemerintah siap memberikan insentif yang diperlukan, untuk itu kami mengharapkan insan pasar modal proaktif bersama-sama OJK, Pemerintah Daerah dan kementerian lainnya untuk melakukan sinergi, insentif apa yang bisa kita lakukan, dengan cara demikian, kami yakin basis emiten akan tambah banyak," tutup dia.

147