Home Ekonomi Ini Harapan OJK untuk Pasar Modal Indonesia

Ini Harapan OJK untuk Pasar Modal Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Sejak diaktifkan pada 10 Agustus 1977, kini Pasar Modai Indonesia genap berusia 42 tahun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan dengan bertambahnya umur Pasar Modal Indonesia, diharapkan kepada para pihak yang terlibat dapat meningkatkan kinerja menjadi lebih baik lagi.

Bahkan, pasar modal diharapkan dapat menjadi sumber pembiayaan jangka panjang di Indonesia. Sebab, hal itu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang bagus.

Baca Juga: Pasar Modal Indonesia Fokus Kembangkan Program Strategis

"Momentum yang ke-42 ini, OJK dan stakeholder yang terlibat harus instrospeksi. Ini tugas yang berat, ada 162 juta penduduk Indonesia yang harus kita sejahterakan. Diantaranya kesejahteraan itu kalau mereka bekerja dan pemerintah bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dalam hal mendukung pertumbuhan ekonomi," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (12/8).

Wimboh berkata bahwa pasar modal memiliki peran penting kepada pembiayaan sektor riil. Namun, masih banyak tantangan yang harus dilalui agar pasar modal dapat bekerja secara maksimal.

"Bukan berarti pasar modal harus sendirian. Kita bisa bersinergi dengan stakeholder lainnya, terutama pemerintah dan OJK. Semua pihak akan berupaya ada sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, dimana industri-industri baru, infrastruktur yang kita bangun, bisa menyerap tenaga kerja," tambah dia.

Baca Juga: Ketua OJK: Pertumbuhan Ekonomi 3 Tahun Terakhir Tidak Fit

Selain itu, hilirisasi industri yang berasal dari kekayaan alam Indonesia pun dapat dilakukan untuk meningkatkan perekonomian. Namun, hal itu perlu dana yang tidak sedikit. Dengan demikian, pasar modal sangat besar perannya terutama pembiayaan jangka panjang, baik melalui IPO atau menulis surat utang.

Selain itu, penarikan investor juga harus dilakukan, khususnya untuk lebih banyak berupa foreign direct investment/FDI (investor luar negeri). "Sehingga akan bisa sustain untuk melakukan pembiayaan-pembiayaan di perekonomian kita. Upaya ini tidak bisa sendiri, kita harus bersinergi dengan instansi pemerintah lainnya dalam rangka menarik FDI tersebut," tutupnya.

343