Home Gaya Hidup Pencemaran Air Ancam Wisata Danau Toba

Pencemaran Air Ancam Wisata Danau Toba

Jakarta, Gatra.com - Danau Toba merupakan satu dari daftar 10 Bali Baru alias Destinasi Wisata Prioritas dari Kementerian Pariwisata. Terkait rencana pembangunan pariwisata Danau Toba yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menyatakan seluruh masyarakat adat mendukung hal tersebut.

Meski demikian, Ketua AMAN Wilayah Tano Batak, Roganda Simanjuntak mengatakan bahwa demi mewujudkan rencana tersebut, maka pencemaran Danau Toba harus dibenahi. Salah satu caranya yakni mengeluarkan PT. Toba Pulp Lestari (PT. TPL) dan PT. Aquafarm Nusantara dari wilayah tersebut.

"Kami sangat mendukung program Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan sektor pariwisata di kawasan Danau Toba, dimana tujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan kesejahteraan warga. Tapi kami sangat yakin, apabila sumber perusak dan pencemar kawasan Danau Toba yaitu PT. TPL dan PT. Aquafarm Nusantara masih ada di sekitarannya, maka mau sebagus apapun programnya, pasti akan gagal," katanya saat ditemui di kompleks Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta, Senin (12/8).

Baca Juga: Cemari Danau Toba, KLHK Diminta Usir Aquafarm Nusantara

Target wisatawan mancanegara (wisman) yang diharapkan mencapai 1 juta, Roganda mengatakan sulit untuk mencapai hal tersebut. Selama masih ada pencemaran air. Selain juga akibat ketiadaan pelibatan masyarakat adat.

Roganda menyatakan belum diajak dalam sebuah pembicaraan untuk rencana pembangunan pariwisata di kawasan Danau Toba. Masyarakat adat sejauh ini sekedar dilibatkan dalam upacara penyambutan saja, seperti tari-tarian ataupun penyematan kain ulos, sebagai aksi simbolis.

"Sampai saat ini, kami belum dilibatkan dalam pembicaraan mengenai pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba. Padahal kami sudah terbukti dan teruji selama ratusan tahun, sudah menjaga kawasan tersebut dengan menerapkan kearifan lokal. Bahkan hutan kemenyan masih terjaga hingga sekarang," ujarnya.

 

 

 

 

Reporter : Ane

423