Home Internasional Indonesia Didesak Ambil Peran Mediasi Konflik Kashmir

Indonesia Didesak Ambil Peran Mediasi Konflik Kashmir

Jakarta, Gatra.com - South East Asia Humanitarian Committee (SEAHUM) meminta Indonesia selaku anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk mengambil peran sebagai mediator antara India dan Pakistan dalam konflik Kashmir pasca pencabutan otonomi khusus wilayah tersebut oleh India.

"Kami mendorong Indonesia turut aktif terlibat dalam solusi konflik yang kemungkinan terjadi, karena saat ini masih dipantau potensi konflik kemanusiaannya," kata Direktur Eksekutif SEAHUM Amin Sudarsono kepada Gatra.com pasca diskusi konflik Kashmir di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (14/8).

Amin menekankan pendekatan dalam resolusi konflik Kashmir harus memperhatikan posisi Kashmir secara entitas atau komunitas mandiri dan berdaulat, bukan bagian dari India ataupun Pakistan.

"Lalu laksanakan referndum sesuai amanat resolusi PBB yang sudah terpending selama 70 tahun," tegas Amin.

Selain itu, SEAHUM yang merupakan wadah bagi lembaga kemanusiaan Se-Asia Tenggara, itu mengimbau lembaga kemanusian lainnya untuk bersiap akan apapun yang terjadi di Kashmir.

Kendati Amin menekankan bahwa mitigasi konflik adalah hal yang paling utama agar konflik jangan sampai pecah.

"Kita jangan hanya jadi pemadam kebakaran, termasuk negara terlebih komunitas muslim, sayang kalau cuma pemadam kebakaran tidak jadi juru damai," ujar Amin.

Senada dengan Amin, Staf Pengajar FISIP Universitas Indonesia yang merupakan pakar kajian wilayah Asia Selatan, Agung Nurwijoyo menyebut Indonesia memiliki peluang sebagai mediator sebab memiliki kedekatan hubungan diplomatik dan sejarah baik India maupun Pakistan.

"Mediasi bisa dilakukan dengan tidak hanya melihat Pakistan sebagai sesama negara Islam, tapi juga India sebagai mitra ekonomi Indonesia. Indonesia juga bisa menunjukkan portofolio dalam mengelola daerah khusus seperti Aceh dan Yogya kepada kedua negara," kata Agung.

Menurut Agung, pasca masuknya Indonesia sebagai mediator konflik di Afghanistan, yang juga berdekatan dengan Kashmir, menjadi peluang bagi Indonesia untuk turut memediasi konflik di wilayah yang ada di kaki pegunungan Himalaya tersebut.

995

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR