Home Teknologi Pengembangan Energi Baru Terbarukan Hadapi Kendala

Pengembangan Energi Baru Terbarukan Hadapi Kendala

Solo, Gatra.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berkomitmen untuk mengembangkan energi baru terbarukan. Namun pengembangannya masih menghadapi kendala, termasuk pemahaman sebagian masyarakat.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Archandra Tahar mengatakan Kementerian ESDM terus memperkuat komitmen pemanfaatan energi baru terbarukan. Sebab Indonesia bukan dalam posisi untuk memilih untuk memakai energi baru terbarukan atau tidak. Namun penggunaan energi baru terbarukan merupakan suatu keharusan.

Baca Juga: Desa Tenaga Surya Gunungkidul, Tak Risau Saat Listrik Mati

”Sebab fosil semakin lama akan berkurang, suatu saat mungkin tidak akan memproduksi lagi. Makanya kita harus berusaha mengembangkan EBT,” ucap Archandra saat memberi kuliah umum pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) di kampus tersebut, Rabu (14/8).

Ia menjelaskan, pemerintah menargetkan pada 2025 penggunaan energi baru terbarukan mencapai 25 persen. Namun saat ini persentasenya 12 persen.

Mengenai sumber daya yang dioptimalkan sebagai bahan bakunya, pemerintah akan memanfaatkan seluruh sumber daya alam, seperti angin, air, dan energi panas bumi atau geothermal.

Baca Juga: Jogja Susun Perda Energi Terbarukan

Menurutnya, geothermal bagian dari kearifan lokal bangsa Indonesia dan jarang dimiliki bangsa lain. ”Kalau angin mungkin hanya bisa digunakan saat waktu tertentu, siang atau malam, saat ada angin. Namun kalau geotermal ini seperti PLTU yang digunakan sepanjang hari,” ucapnya.

Meski demikian, pengembangan energi panas bumi menghadapi kendala. Salah satunya penolakan masyarakat yang belum mengerti tentang geothermal sebagai sumber energi yang ramah lingkungan. ”Ada sebagian yang mengatakan bahwa energi ini tidak ramah lingkungan,” ujarnya.

 

1356