Bandung, Gatra.com- Sudah sejak lama, para petani tembakau memanfaatkan limbah tanaman itu untuk pupuk dan obat. Salah satunya Aliah.

"Memanfaatkan tembakau, sebagai obat sudah lama. Kalau kulit kena ulat bulu, biasanya tinggal menggosoknya dengan daun tembakau," katanya saat ditemui di rumahnya, di Kampung cisagatan, RT 02/ RW04, Desa Mekarlaksana, Kec. Cikancung, Kab. Bandung, Selasa (13/8).

Bukan hanya itu, menurut Aliah, tembakau juga biasanya digunakan untuk menyembuhkan luka. Misal, luka teriris pisau. Dan hampir semua petani tembakau sudah memahami hal tersebut.

"Biasanya, limbah tembakau juga saya pakai untuk mengusir hama dan pupuk," imbuh Aliah.

Untuk mengusir hama, biasanya Aliah mengeringkan limbah pohon tembakau selama dua hari. Setelahnya dia rendam dengan air selama semalam, lalu air perasan dari limbahnya dia gunakan untuk menyemprot sayuran.

"Pestisida alami, saya buat untuk melindungi kebun sayur dari hama," ucapnya. Sementara limbah bagian lainnya, menurut Aliah selalu digunakan sebagai pupuk.

Selama bertani, Aliah mengaku, bertani tembakau lebih menguntungkan ketimbang bertani sayur. Selain nilai jualnya tinggi, kebutuhan perkebunan tembakau juga tidak sebanyak perkebunan sayur.

"Kebutuhan untuk kebun tembakau hanya sedikit, paling obat untuk ulat kalau memang ada ulat," akunya. Apalagi, lanjutnya, setiap bagian dari pohon tembakau bisa dimanfaatkan.

Ketua Asosiati Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Barat, Nana Suryana mengatakan, limbah terbaik dari pohon tembakau adalah kulit pohon dan bunganya.

"Fungsinya untuk obat asma, sementara akarnya biasanya diekstrak untuk pengikat parfum. Semua bagian dari pohon tembakau ini bisa dimanfaatkan," katanya.