Home Ekonomi Perang Dagang Reda, Ini Dampaknya Buat Indonesia

Perang Dagang Reda, Ini Dampaknya Buat Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menunda penerepan kenaikan tarif impor sejumlah komoditi Cina. Tidak bisa dipungkiri, kebijakan itu memberikan pengaruh terhadap perekonomian global.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah mengatakan hal itu menjadi harapan menaikkan risk appetite dari investor dan menggerakan kembali aliran modal ke sejumlah negara berkembang, seperti Indonesia.

Selain kembalinya investor, stabilitas nilai tukar rupiah yang akan kembali menguat. Hal ini, sambung Piter, dapat terjadi karena meredanya perang dagang antara AS dan Cina.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengatakan bahwa sentimen negatif perang dagang antara AS dan Cina memberikan dampak yang signifikan dibanding sentimen internal. Salah satunya adalah stabilitas nilai tukar rupiah dan investasi yang masuk ke Indonesia.

"Kalau bulan lalu, nilai tukar rupiah relatif oke sekali, bahkan menyentuh kisaran Rp13.900-an. Karena ada postingan Trump melalui twitter terkait trade war, enggak ada angin dan ujan, langsung rupiah kita kena hit," ujar Destry di Jakarta, Rabu (14/8). 

Dari sisi investasi sempat terjadi capital out flow meski hanya bersifat sementara. Untuk diketahui, nilai tukar rupiah untuk hari ini ditutup dengan sedikit mengalami penguatan di level Rp14.245.

Kemarin, rupiah di tutup di level Rp14.250 dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. Hal ini dibuktikan dengan penutupan yang berada di zona hijau pada level 6.267. Kemarin, IHSG ditutup pada zona merah pada level 6.210.

 

108