Hong Kong, Gatra.com- Demonstrasi massa selama akhir pekan ini, meningkatkan krisis. Aksi prodemokrasi menyebabkan 1.000 penerbangan pesawat dibatalkan. Menanggapi kondisi ini, para pemimpin dunia mendesak masyarakat Hong Kong untuk tenang.

Dilansir dari Reuters, Kamis (15/8), Pemerintah Cina menyebut, tindakan protes di Hong Kong layaknya terorisme. Bentrokan kerap terjadi di jalanan. Selain itu, ada kekacauan di bandara selama dua hari lalu. Ini terjadi karena pengunjuk rasa menyerang dua pria yang dicurigai sebagai simpatisan pemerintah.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebelumnya mengatakan, sangat prihatin dengan laporan pasukan polisi Cina yang berkumpul di perbatasan Hong Kong. Para demonstran mendesak pemerintah menghormati kebebasan berbicara.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian meminta pihak berwenang Hong Kong untuk berkomunikasi dengan pendemo, agar ditemukan solusi damai. Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mendesak Cina untuk manangani protes secara bijaksana.

Seperti diketahui, protes ini mewakili tantangan terbesar bagi Presiden Cina, Xi Jinping sejak ia berkuasa pada 2012. Namun hingga kini tidak menunjukkan tanda konflik segera mereda.

Presiden AS, Donald Trump bahkan berencana bertemu Xi Jinping untuk membahas krisis di Hong Kong.

"Saya tidak ragu bahwa Presiden Xi [Jinping] ingin secepatnya menyelesaikan masalah Hong Kong. Dia dapat melakukannya. [Salah satu caranya dengan melakukan] pertemuan pribadi," ujarnya.