Home Politik Danrem 161/Wira Sakti Kupang Bekali Mahasiswa Baru Unwira

Danrem 161/Wira Sakti Kupang Bekali Mahasiswa Baru Unwira

Kupang, Gatra.com - Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang besar, sehingga dalam sejarahnya menjadi rebutan bangsa asing. Wawasan Kebangsaan lahir ketika Bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan asing.

Perjuangan bangsa Indonesia yang pada saat itu bersifat lokal, ternyata tidak membawa hasil. Oleh karena itu muncullah kesadaran bersama bahwa diperlukan perjuangan yang bersifat nasional untuk merebut kemerdekaan. Akhirnya tercapai juga, kata Danrem 161/Wira Sakti Kupang Brigjen Syaiful Rahman dalam arahannya pada Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB)  Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Tahun Akademik 2018/2019 di kampus Penfui 15/08). 

 

Munculnya wawasan kebangsaan jelas Brigjen Syaiful Rahman,  karena perjalanan sejarah bangsa. "Jadi perjalanan sejarah itu, maka timbullah gagasan, sikap dan tekad yang bersumber dari nilai nilai budaya bangsa serta disemangati cita cita moral rakyat yang luhur. Sikap dan tekad itu adalah pengejawantahan dari Wawasan Kebangsaan," ujar sebut Brigjen Syaiful Rahman. 

 

Ditambahkan pula bahwa generasi sekarang ini telah menikmati kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. Karena harus diwujudkan dalam bentuk kewajiban menjaga Keutuhan NKRI.

"Selama 74 tahun kita telah menikmati kemerdekaan ini, maka kita harus mensyukuri kemerdekaan ini dengan menjaga Keutuhan NKRI. Esensi yang harus senantiasa kita pedomani adalah Empat Pilar Kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945,NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Semua ini harga mati, harus kita amankan," ujarnya. 

 

Karena itu jelas Brigjen Syaiful Rahman generasi sekarang harus berusaha pula bagaimana cara mempertahankan NKRI ini baik dari ancaman luar negeri maupun dalam negeri. 

 

"Kita semua mesti memahami konsep tentang mempertahankan NKRI, salah satunya dengan semangat bela negara, yaitu sikap dan tekad yang dijiwai rasa cinta tanah air. Kita semua seluruh komponen bangsa wajib dalam bela negara, yang terdiri dari komponen utama, komponen cadangan dan komponen pendukung, yang merupakan bagian dari Sistem Pertahanan Semesta " katanya. 

 

Dia juga menyampaikan lima nilai-nilai yang dikembangkan dalam bela negara, yaitu Pancasila sebagai Ideologi Negara, cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, rela berkorban untuk bangsa dan negara dan memiliki kemampuan awal bela negara. Kelima nilai nilai ini harus kita hayati dan jabarkan dalam prilaku dan karya karya demi bangsa kita, jelas Brigjen Syaiful Rahman.    

 

Di akhir pemaparannya, ditegaskan kepada 1.000 peserta PKKMB Unwira Tahun Akademik 2019/2020 dia mengharapkan sebagai generasi muda penerus masa depan bangsa mampu mempertahankan  dan mengisi Kemerdekaan NKRI. 

 

Perjuangan ini tidak mudah, perlu kerja keras, pantang menyerah dan harus bertindak lebih untuk membuktikan diri kita sebagai generasi muda yang unggul siap menghadapi tantangan zaman. Ingat, NTT kedepan akan menjadi pusat prioritas pembangunan nasional, maka kita generasi muda dari sekarang harus segera berbenah diri dan mempersiapkan diri untuk dapat turut serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional di NTT," tegas Syaiful.

 

Hadir dalam kegiatan ini, Rektor Universitas Katholik Widya Mandira, Pater Dr. Philipus Tulle, SVD serta civitas akademika Unwira, Kupang

1085