Home Ekonomi Kontribusi Pemerintah pada Petani Tembakau Belum Maksimal

Kontribusi Pemerintah pada Petani Tembakau Belum Maksimal

Bandung, Gatra.com - Ketua Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI), Budidoyo mengatakan, meski petani tembakau berkontribusi tinggi terhadap pendapatan negara, pemerintah belum maksimal dalam membantu mereka. 

Menurutnya, salah satu bentuk ketidakadilan pemerintah, saat memunculkan regulasi yang menekan industri tembakau. Apalagi dibandingkan kebijakan beberapa negara lain.

"Berkaitan cukai itu problemnya banyak. Misalkan regulasi yang mengurangi atau menambah tekanan kepada industri hasil tembakau. Semisal mengurangi perfelensi merokok itu pemerintah mengenakan cukai," katanya saat dihubungi, Kamis (15/8). 

Di samping itu, lanjut Budi, peraturan daerah tentang kawasan tanpa rokok ini sudah terlihat hasilnya. Terutama berdampak kepada daya beli masyarakat terhadap rokok. Ia menilai, apabila pemerintah akan menaikkan cukai maka akan bermunculan rokok ilegal yang merugikan pemerintah. Oleh karena itu, Ketua AMTI ini menyarankan pemerintah fokus pada peraturan seperti implementasi kawasan tanpa rokok. 

"Sementara untuk para petani kenaikan cukai itu tidak masalah, karena para pelaku industri masih membeli tembakau ke petani," pungkasnya.

Berdasarkan informasi dari Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) , saat ini Jawa Barat menjadi salah satu provinsi penghasil tembakau nomor satu. Sedangkan di kalangan internasional, Jawa Barat menjadi daerah penghasil tembakau terbaik nomor lima. Jawa Barat memiliki lahan tembakau sekitar 12 ribu hektar yang tersebar di 17 kabupaten/kota.

 

343