Home Internasional Anggota Kongres Perempuan Islam Dilarang Masuk Israel

Anggota Kongres Perempuan Islam Dilarang Masuk Israel

Yerusalem, Gatra.com - Israel melarang dua perempuan anggota parlemen dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS), Rashida Tlaib dan Ilhan Omar memasuki negara itu. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melarang kedua wanita tersebut tidak lama setelah Presiden AS, Donald Trump meminta sekutunya itu agar tidak membiarkan mereka masuk.

Dua wanita Muslim pertama yang terpilih menjadi anggota kongres tersebut, Tlaib dan Omar, sering melemparkan kritik-kritik tajamnya terkait kebijakan Trump, serta Israel terhadap Palestina.

Para anggota kongres perempuan itu mengkampanyekan dorongan untuk gerakan-gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS). Di bawah payung hukum Israel, pendukung BDS bisa ditolak untuk tidak memasuki Israel. Gerakan BDS sendiri merupakan langkah pro-Palestina serta menentang regulasi Israel terhadap Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Baca Juga: Anggota Kongres Perempuan Sebut Trump Rasis dan Xenophobia

Omar mengatakan bahwa keputusan soal pelarang dirinya memasuki Israel adalah penghinaan, "Penghinaan terhadap nilai-nilai demokrasi," katanya, dilansir Reuters, Jumat (16/8).

Sebelumnya, pada Rabu dua pekan lalu, Netanyahu dan anggota serta penasihat kabinet mengatakan bahwa Israel mengizinkan para anggota kongres perempuan itu memasuki Israel. Namun, karena tekanan dari Trump, Israel mengganti putusan tersebut.

"Ini akan menunjukkan kelemahan besar dari Israel jika mereka mengizinkan Omar dan Tlaib untuk melakukan kunjungan ... Mereka memalukan!" cuit Trump lewat akun Twitter pribadinya, Kamis kemarin.

Baca Juga: Demokrat Bertekad Selidiki Hubungan Rahasia Trump dan Rusia

Pada dasarnya, apa yang telah Trump lakukan kepada anggota kongres perempuan tersebut, bertentangan dengan kebijakan pemerintah AS sendiri yang mengatakan, "perlakuan yang sama dan kebebasan untuk bepergian," bagi semua warga negara AS, apa pun latar etnisnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, Trump menyebut para anggota kongres perempuan pertama sebagai "pasukan" yang berbicara buruk tentang Amerika.

Pada rapat umum baru-baru ini di North Carolina, para pendukung Trump meneriakkan yel-yel "Sent Her Back" sebagai sebuah sindiran bagi anggota kongres untuk angkat kaki dari Amerika. Trump juga secara serampangan menuduh Omar, sebagai target favoritnya, sebagai pendukung Al-Qaeda.

Sebelumnya, Omar telah dikritik baik oleh partai Republik maupun Demokrat atas pernyataannya yang mengecam Israel. Begitu juga dengan cuitannya di Twitter yang mengatakan bahwa dukungan AS untuk Israel cuma soal uang. Namun, Omar telah meminta maaf atas pernyataannya sendiri.

 

177