Home Ekonomi Dibayangi Kecamuk Perang Dagang, Enggar Andalkan Tekstil

Dibayangi Kecamuk Perang Dagang, Enggar Andalkan Tekstil

Jakarta, Gatra.com - Di tengah situasi pasar global yang penuh ketidakpastian, pemerintah dituntut agar lebih agresif dalam menangkap peluang ekonomi. Berbagai peluang dilakukan untuk meningkatkan investasi dan memperbaiki neraca perdagangan.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pemerintah fokus mendorong ekspor industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Selain untuk menambah devisa, peningkatan ekspor tersebut akan berdampak positif terhadap neraca transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD).

"Peningkatan ekspor di tengah situasi yang tidak pasti ini, kami harus melakukannya," kata Enggar saat ditemui usai rapat pembahasan RAPBN 2020 di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (16/8).

Menurutnya langkah strategis itu diambil dengan memanfatkan situasi perang dagang antara Cina dengan Amerika Serikat yang semakin sulit diprediksi.

"Peluang itulah yang kami ambil, seperti halnya Indonesia dengan Amerika Serikat, ekspor TPT meningkat 20 persen tetapi di sisi lain Indonesia impor kapas dari mereka. Semakin meningkat impor kapas, semakin meningkat pula TPT, jadi kami melihat peluang itu dengan mengambil market share dari Cina," ujarnya.

Selain itu pemerintah juga akan memanfaatkan peluang dari adanya relokasi industri yang terjadi di Cina dan Taiwan yang terdampak perang dagang.

"Kami ambil (relokasi industri) itu sebagai peluang terutama dari sisi investasi karena kalau tidak ada investasi maka Indonesia tidak mungkin bisa ekspor," ucap Mendag.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan secara akumulasi selama semester I 2019 masih defisit sebesar US$ 1,9 miliar.

155