Surabaya, Gatra.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengingatkan mahasiswa untuk kembali ke daerah masing-masing jika sudah lulus kuliah. Membangun daerah yang masih memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan.

“Tidak ada yang tidak mungkin. Jangan khawatir, di balik semua keterbatasan itu akan ada kelebihan yang diberikan Tuhan,” kata Risama saat memberikan orasi di hadapan empat ribu mahasiswa baru Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), di Taman Alumni ITS, Jumat (16/8).

Menurut Risma, segala sesuatu yang besar harus dimulai dari langkah yang kecil. Termasuk langkah membangun daerah, tentunya harus diawali dengan kemauan dan usaha yang besar.

Ia menceritakan bagaimana perjuangannya ketika mengawali langkahnya sebagai Wali Kota Surabaya. “Dulu tidak ada yang tahu Surabaya, sekarang semua negara tahu,” sambungnya.

Kota Surabaya berhasil mendapat berbagai penghargaan bergengsi dunia Penghargaan itu di antaranya Lee Kuan Yew World City Prize, Global Green City PBB, Learning City UNESCO dan ASEAN Tourism 2018.

Kunci sukses membangun Surabaya, lanjut Risma, adalah kerendahan hati. Menurutnya, menjadi seorang pemimpin atau pejabat tinggi belum tentu menjadi orang yang paling benar. 

Sikap rendah hati itu diwujudkan Risma dengan selalu bekerjasama dan tidak sungkan bertanya sekaligus meminta tolong dengan setiap elemen ketika menemui sebuah masalah dan tidak bisa terselesaikan.

“Di atas langit masih ada langit, semakin lama seharusnya semakin bijaksana, bukan semakin sombong,” ujarnya berpesan.

Politisi PDIP ini juga berpesan mahasiswa tidak hanya pintar berbicara melainkan harus terus melakukan aksi nyata. Menyalahkan orang lain dan mencari-cari alasan tidak membawa perubahan, sebaliknya  menjadi penghambat.

“Sudah tidak boleh lagi ngeles sana-sini, dan jangan pernah bilang tidak bisa jika belum melakukan apa-apa,” pungkasnya.

Reporter: Abdul Hady JM

Editor: Abdul Rozak