Home Teknologi EWS Longsor Karya Mahasiswa UNS untuk Purbalingga

EWS Longsor Karya Mahasiswa UNS untuk Purbalingga

PurbalinggaGatra.com – Kuliah Kerja Nyata (KKN) kerap dipandang sebelah mata. Sebagian orang menilai mahasiswa yang berkegiatan langsung di tengah masyarakat itu hanya memenuhi kewajibannya sebagai mahasiswa sebelum lulus. 

Tetapi, apa yang dilakukan oleh mahasiswa UNS di Purbalingga ini nampaknya mematahkan penilaian ini. Mereka membuat inovasi yang benar-benar aplikatif, dan bermanfaat hingga beberapa tahun ke depan.

Mahasiswa KKN UNS itu memasang Early Warning System (EWS) atau alat peringatan dini tanah longsor di Desa Gunung Wuled, Kecematan Rembang, Purbalingga Jawa Tengah.

Koordinator KKN UNS Desa Gunung Wuled, Muhammad Annas mengatakan ia dan teman-temanny tengah melaksanakan KKN tematik pengurangan resiko bencana. Mahasiswa ingin memastikan tersedianya alat pendeteksi dini bencana.

"Gunung Wuled adalah salah satu wilayah rawan longsor di Purbalingga. Karena di lokasi tersebut belum ada alat pendeteksi bencana maka kami buatkan alat itu,” katanya, di Semarang, Jumat (16/8).

Dia memuturkan, di Indonesia banyak wilayah rawan longsor yang belum memiliki sistem peringatan dini tanah longsor. Biaya menjadi kendala, karena harga perengkat EWS relatif mahal.

“EWS sendiri itu banyak macamnya, tergantung jenis bencananya untuk EWS yang kami buat khusus untuk bencana tanah lonsor,” ujarnya.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN tertantang untuk membuat sistem peringatan dini yang efektif dan dengan niaya murah.

Dia menyebut, EWS yang terpasang di Desa Gunung Wuled ini dapat mendeteksi pergerakan tanah. Alat tersebut memiliki tiga tanda lampu untuk menunjukan tingkatan bahaya yang terjadi.

“Lampu biru untuk tingkatan bahaya ringan, lampu kuning untuk bahaya sedang, dan lampu merah untuk tingkatan bahaya tinggi,” jelasnya. 

Dia berharap dengan pemasangan EWS ini, pergerakan tanah dan bahaya longsor dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan begitu, warga dapat menyelamatkan diri dan mengurangi risiko kerugian lebih besar. 

“Harapan dipasang alat ini, nantinya tidak ada atau sedikit yang menjadi korban jiwa apalagi berdasarkan data yang kami dapatkan desa ini paling tinggi resiko bencana longsornya,” ucapnya. 

493