Home Ekonomi INDEF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Sulit Tercapai

INDEF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Sulit Tercapai

Jakarta, Gatra.com - Dalam pidato kenegaraannya dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2019, Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) Tahun 2020.

Peneliti INDEF, Abdul Manap Pulungan mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% untuk 2020 sulit untuk dicapai. Ia menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi tertinggi selama periode 2015-2019 hanya sebesar 5,27% pada kuartal ke-2 tahun 2018.

"Sebagai negara berkembang, kita harus tumbuh tinggi agar tidak terjebak pada middle income trap (jebakan pendapatan menengah). Jika tidak mampu, maka perbaikilah struktur pertumbuhan," katanya.

Manap mengaku struktur tersebut sulit diperbaiki karena kontribusi sektor yang dapat diperdagangkan (tradable) seperti pertanian, pertambangan, dan industri pengolahan terhadap prosuk domestik bruto (PDB) terus tergerus mulai dari 47,08% pada 2011 menjadi 40,48% pada 2018.

"Dari sisi permintaan, ekonomi belum masuk ke aktivitas produktif karena rendahnya pertunjukan PMTDB (Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto). Bahkan pada triwulan I dan II-2019, pertumbuhannya di bawah pertumbuhan ekonomi, ini sangat mengkhawatirkan," ucapnya.

Sementara itu peneliti INDEF, M. Rizal Taufikurahman berpendapat pemerintah perlu mewaspadai ketidakpastian perekonomian global.

"Perang dagang antara US dan Cina, akan sangat berdampak terhadap ketercapaian target asumsi ini. Apalagi kondisi nilai tukar terhadap US (dollar AS)," ujarnya.

175