Home Internasional Saluran Telepon Akan Dibuka di Kashmir Setelah Pemblokiran

Saluran Telepon Akan Dibuka di Kashmir Setelah Pemblokiran

New Delhi, Gatra.com - Pihak berwenang akan mulai memulihkan beberapa saluran telepon di Kashmir termasuk di kota utama Srinagar dimana kegiatan ibadah berjalan damai di tengah keamanan yang ketat. 

Sambungan telepon dan internet terputus dan majelis umum dilarang di Kashmir tepat sebelum New Delhi menghapus otonomi yang telah berlangsung puluhan tahun yang dinikmati wilayah berpenduduk muslim di bawah konstitusi India. Langkah-langkah itu dilakukan untuk mencegah protes meluas.

"Anda akan menemukan banyak fungsi Srinagar besok pagi. Selama akhir pekan, Anda akan memiliki sebagian besar jalur ini berfungsi," ujar Sekretaris Kashmir B.V.R. Subrahmanyam kepada wartawan dikutip Reuters, Jumat (16/8). 

India telah memerangi pemberontakan selama 30 tahun di Jammu dan Kashmir dimana sedikitnya 50 ribu orang terbunuh. Para kritikus mengatakan keputusan untuk mencabut otonomi daerah akan menyebabkan alienasi [keterasingan] lebih lanjut dan memicu perlawanan bersenjata.

Pasukan keamanan dikerahkan di luar masjid di Srinagar pada hari Jumat sementara van polisi dilengkapi dengan pengeras suara yang mengimbau masyarakat agar tidak keluar. 

Di beberapa bagian kota, poster-poster muncul menyerukan protes dan meminta para pengkhotbah di masjid untuk membicarakan situasi terkini di lembah Kashmir. "Orang-orang harus mencoba menduduki jalan-jalan dengan menentang jam malam," pesan di tulisan yang ada di lembar poster. 

Penguncian terhadap lembah Kashmir, yang didiami hampir tujuh juta orang, telah menuai kritik luas. Subrahmanyam mengatakan 12 dari 22 distrik di Jammu dan Kashmir telah berfungsi normal dengan pembatasan waktu malam di lima distrik.

Sementara itu di lembah Kashmir, Subrahmanyam mengatakan sekolah akan dibuka setelah akhir pekan dan pembatasan pergerakan akan dicabut setelah peninjauan kembali masing-masing daerah.

"Diharapkan bahwa selama beberapa hari ke depan, ketika pembatasan mereda, kehidupan di Jammu dan Kashmir akan menjadi sepenuhnya normal," ujarnya. 

544