Home Internasional Lagi, Negara Bagian Malaysia Larang Zakir Naik Ceramah

Lagi, Negara Bagian Malaysia Larang Zakir Naik Ceramah

Kuala Lumpur, Gatra.com - Penceramah asal India, Zakir Naik, dilarang berpidato di Melaka, Malaysia. Menurut Kepala Menteri Melaka Malaysia, Adly Zahari, pemerintah Malaysia ingin menghindari masalah yang memperburuk hubungan antar etnis di negara ini.

"Kami ingin mempertahankan ini. Jadi kami memutuskan untuk tidak mengizinkan Pak Naik mengadakan pembicaraan atau pertemuan di sini," katanya, dilansir dari Channel News Asia, Senin (19/8).

Ini bukan kali pertama pelarangan ceramah Zakir Naik. Pekan lalu, negara bagian Perlis telah lebih dulu melarangnya berceramah di sebuah acara, menyusul kegemparan publik atas dugaan pernyataan rasis olehnya. Sebelumnya, Zakir Naik juga dilarang untuk melakukan dakwah di Johor, Selangor, Penang, Kedah dan Sarawak.

Baca Juga: Polri Sebut Provokasi Medsos Biang Kerok Rusuh di Manokwari

Senada dengan hal tersebut, pemerintah Negeri Sabah, Malaysia menyatakan tak akan ragu melarang Zakir Naik tinggal di negaranya jika ia terbukti memiliki pandangan agama yang ekstrem.

Ketua Menteri Sabah Shafie Apdal menuturkan, pihaknya belum menerima laporan dari departemen agama sehubungan dengan masalah ini. Pengkhotbah kontroversial itu memiliki tempat tinggal permanen Malaysia dan dicari di India dengan tuduhan pencucian uang dan ujaran kebencian.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada hari Minggu (18/8) mengatakan "cukup jelas" Naik ingin berpartisipasi dalam politik rasial, tulis laporan dari New Straits Times. “Dia membangkitkan isu rasial. Polisi harus menyelidiki apakah itu menyebabkan ketegangan,”katanya.

Baca Juga: MUI Minta Polisi Tangkap Pelaku Penyebar Video UAS

Mahathir menambahkan sebagai penduduk tetap, Naik tidak diizinkan berpartisipasi dalam politik. “Anda bisa menyebarkan dakwah (religius). Tapi dia tidak melakukan itu. Dia berbicara tentang orang Cina yang kembali ke Cina dan orang India akan kembali ke India. Saya tidak pernah mengatakan hal seperti itu. Tapi dia melakukannya. Itu adalah politik," sambungnya.

Awal bulan ini, Naik menanggapi panggilan untuk deportasinya dengan menyarankan warga Cina Malaysia harus meninggalkan negara itu terlebih dahulu karena mereka adalah "tamu lama" negara itu.

Dia juga mengatakan umat Hindu di Malaysia menikmati "100 kali lebih banyak hak" daripada Muslim di India, dan mereka percaya pada pemerintah India lebih dari yang Malaysia.

252