Khartoum, Gatra.com - Presiden Sudan yang digulingkan Omar Hassan al-Bashir mengakui menerima jutaan dolar dari Arab Saudi. Hal itu disampaikan oleh seorang detektif polisi mengatakan di muka pengadilan di awal persidangan korupsi pada hari Senin (19/8). 

Seperti dilansir Reuters, Bashir mendengarkan kesaksian tanpa komentar, duduk di kursinya dan mengenakan jubah putih tradisional lengkap dengan sorban dalam sidang pertamanya di ruang sidang Khartoum.

Dia didakwa dengan kepemilikan mata uang asing ilegal dan menerima hadiah secara tidak resmi. Pengacara Bashir menolak tuduhan itu. Kantor komunikasi pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar atas kesaksian tersebut.

Dalam kepemimpinan Bashir, dirinya mengalami banyak pemberontakan, krisis ekonomi, sanksi AS, dan upaya kudeta sampai ia digulingkan oleh militer pada April lalu setelah protes massal terhadap kekuasaannya seperti yang terjadi sejak 30 tahun lalu. 

Pengadilan terhadap Bashir seperti sebuah ujian seberapa serius pihak berwenang Sudan untuk mengakhiri sebuah kekuasaan yang memberi peninggalan berupa kekerasan yang meluas, perang, keruntuhan ekonomi dan pemisahan Sudan Selatan.

Pria berusia 75 tahun yang merebut kekuasaan dalam kudeta pada tahun 1989 silam ini tiba di gedung pengadilan dengan konvoi tentara dan tentara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter. Anggota keluarga meneriakkan "Allahu Akbar" dan dia mengangkat tangannya sebagai salam dari ruang sidang.

Sejumlah kecil anggota keluarga diizinkan untuk bertemu Bashir setelah sesi persidangan berakhir untuk berkomunikasi. Sidang berikutnya dijadwalkan pada hari Sabtu depan.