Home Ekonomi Ekonom UI: Perdagangan Regional Jadi Solusi Lesunya Ekonomi

Ekonom UI: Perdagangan Regional Jadi Solusi Lesunya Ekonomi

Jakarta, Gatra.com - Globalisasi, industrialisasi dan perdagangan terbuka telah menjadi resep kesuksesan negara-negara yang maju secara ekonomi. Namun resep ini sedikit terhambat dengan meningkatnya sentimen proteksionisme dunia. 

Ekonom Universitas Indonesia (UI), Muhammad Chatib Basri mengatakan, imbas dari proteksionisme adalah keengganan negara-negara membuka perdagangan. Di sisi lain, perjanjian di tingkat Badan Organisasi Dunia (WTO) membutuhkan waktu lama. Sebagai solusi, Chatib menyarankan perdagangan dalam bentuk intra trade. 

"Kami berpikir mengenai pentingnya intra trade (perdagangan regional) dalam kerangka Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP)," tuturnya dalam Policy Dialogue on Trade and Investment di Kementerian Perdagangan, Jakarta (20/8).

Menurutnya, Asia merupakan salah satu wilayah yang perekononiannya paling kuat di dunia.

"Cuma kalau mau kerjasama regional, kita udah mulai dengan negosiasi buka tarif, buka investment. Itu nggak semua negara akan setuju. Bahkan di Indoensia di protes," tuturnya.

Chatib menyarankan bentuk kerjasama berupa investasi di bidang infrastruktur karena lebih diterima di banyak negara. Investasi tersebut dapat dilakukan secara bilateral, ASEAN Connectivity, Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), dan Asian Development Bank (ADB).

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3), Kasan mengungkapkan perdagangan antar negara ASEAN sebanyak 22,9 persen dari total perdagangam ASEAN terhadap dunia.

Menurutnya, pihaknya tengah melakukan penjajakan berbagai perjanjian dagang secara bilateral atau multilateral untuk meningkatkan ekspor.

"Kami melakukan negosiasi. Saya optimis RCEP akan terwujud akhir tahun ini. RCEP mencakup 50 persen populasi dunia, 30 persen perdagangan dunia, dan 28 persen FTA (Zona Perdagangan Bebas) di dunia," ungkapnya.

 

513