Home Milenial Sekjen Federasi KontraS Ingat Gus Dur Atasi Konflik Papua

Sekjen Federasi KontraS Ingat Gus Dur Atasi Konflik Papua

Surabaya, Gatra.com - Peristiwa rusuh di beberapa kota di Papua seperti di Jayapura, Papua, hingga Manokwari dan Sorong, Papua Barat terjadi lantaran dipicu mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya mendapat perlakuan rasis dari massa dan ormas.

Sekjen Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Andy Irfan mengatakan semua pihak yang telah memperlakukan mahasiswa Papua di Surabaya secara diskriminatif dengan dalih membela atau memperjuangkan bendera merah putih seharusnya tidak dilakukan.

Andy justru meminta kepada semua pihak, di tengah peringatan hari kemerdekaan Indonesia, seharusnya pihak-pihak tersebut membantu mahasiswa Papua agar bisa memahami makna keadilan dan kemerdekaan.

"Saya ingin sampaikan kepada semua pihak yang kemarin menyerang anak-anak Papua. Apa yang sedang kalian perjuangkan? Seharusnya kalian, kawan-kawan (mahasiswa Papua) ini dibantu bagaimana mereka memahami makna keadilan dan makna kemerdekaan, bukan sebaliknya," katanya.

Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa persoalan sebagian masyarakat Papua yang kerap mengkampanyekan referendum Papua atau keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebenarnya bisa diselesaikan dengan cara dialog.

"Bahwa ada persoalan sejumlah orang Papua menyatakan diri ingin berpisah kepada Indonesia, saya kira itu persoalan yang bisa didudukkan dan bisa diselesaikan ketika dialog perdamaian bisa di jalankan," kata Andy di Kantor KontraS Surabaya, Selasa (20/8).

Oleh karena itu Andy mengingat jasa Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Menurut dia, Gus Dur adalah satu-satunya presiden Indonesia yang bisa mengerti dan memahami penderitaan masyarakat Papua dengan jalan dialog langsung.

"Kita mengingat dulu ketika Presiden Abdurrahman Wahid bisa melakukan hal yang sama, bisa melakukan hal yang bisa diterima oleh seluruh rakyat Papua."

Namun, ia menyayangkan presiden-presiden setelahnya yang gagal melanjutkan jalan dialog dengan masyarakat Papua seperti yang pernah dilakukan oleh Gus Dur. "Dan presiden-presiden setelah lainnya tidak mampu atau belum melakukannya," ungkap Andy.

222