Home Politik Dianggap Pemborosan, PSI Ogah Pakai Pin Emas

Dianggap Pemborosan, PSI Ogah Pakai Pin Emas

 

Jakarta, Gatra.com - Dewan Perwakilan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) Jakarta menolak memakai pin emas yang akan diberikan kepada anggota DPRD DKI Jakarta. Alasannya, anggaran pin emas tersebut terlalu besar dan merupakan pemborosan.

Wakil Ketua DPW PSI Jakarta, Rian Ernest menegaskan, delapan anggota DPRD terpilih dari PSI tidak akan memakai pin emas itu. Ia menilai, pengadaan pin emas yang mencapai miliaran itu sebagai pemborosan.

"Kami menolak dan tidak akan menggunakan pin bahan emas. PSI menolak menghamburkan uang yang tidak perlu. PSI menyadari, pin penting sebagai identitas jabatan anggota dewan. Kami persoalkan, [ini] biaya ini," ungkap Ernest saat dihubungi, Selasa (20/8)

Ernest menuturkan, pin emas anggota dewan sebetulnya tak perlu berbahan emas. Ia menyarankan, penggunaan material yang lebih murah daripada emas.

"Kenapa emas? kita hitung dari anggaran yang ada berarti pin senilai Rp5 juta. Padahal sebenarnya enggak harus bahan emas. Bikin sendiri saja. Replika banyak kok, di online shop juga banyak sekali," ujarnya.

Sebagai informasi, dalam Anggaran Kebijakan Umum Perubahan APBD dan Plafon Prioritas Sementara (KUPA-PPAS) 2019 di situs apbd.jakarta.go.id, DPRD DKI menganggarkan Rp1.3 miliar untuk pengadaan pin emas bagi anggota dewan terpilih periode 2019-2024.

Ada dua pin emas yang dianggarkan, yakni emas seberat 5 gram dan emas seberat 7 gram. Emas yang digunakan adalah 22 karat dengan harga Rp761.300 per gram. Nantinya, pin tersebut bakal dibagikan ke-106 anggota legislatif yang akan dilantik 26 Agustus 2019 mendatang.


 

110