Jakarta, Gatra.com - Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta, M Yuliadi tidak mempermasalahkan penolakan penggunaan pin emas oleh anggota DPRD DKI Jakarta dari  Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

"Ya itu hanya simbol untuk anggota dewan. Enggak ada masalah," kata Yuliadi kepada wartawan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (21/8).

Yuliadi tak mempersoalkan jika ada anggota dewan yang berniat untuk menjual atau menyumbangkan pin emas tersebut. Pin emas tersebut merupakan hak anggota dewan terpilih. 

Wakil Ketua DPW PSI Jakarta, Rian Ernest menegaskan delapan anggota DPRD terpilih dari PSI tidak akan memakai pin emas itu. Ia menilai, pengadaan pin emas yang mencapai miliaran itu sebagai pemborosan.



Mantan staf Gubernur DKI Ahok ini menuturkan, pin emas anggota dewan tidak perlu berbahan emas. Ia menyarankan, penggunaan material yang lebih murah daripada emas.

"Kenapa emas? kita hitung dari anggaran yang ada berarti pin senilai Rp5 juta. Padahal sebenarnya enggak harus bahan emas. Bikin sendiri saja. Replika banyak kok, di online shop juga banyak sekali," ujar Ernest saat dihubungi, Selasa (20/8).