Semarang, Gatra.com - Pemerintah Kota Semarang terus membangun infrastruktur demi keamanan dan kenyamanan warganya. Salah satunya akan menerapkan smart city, yaitu menyebar kamera pantau atau CCTV yang dipasang di 11 ribu titik lingkungan RT.
Pemasangan CCTV itu akan bisa mengintai sampai 'memata-matai' gerakan tiap warga, terutama bagi yang mencurigakan akan bertindak merugikan masyarakat di lingkungan terkecil tiap RT.
"Anggarannya sudah ada, Rp 41 miliar diambil dari anggaran APBD Perubahan 2019," kata Hendrar Prihadi, Wali Kota Semarang, Rabu (21/8).
Hendi, sapaan wali kota, menyebut jika anggaran itu akan bisa mencukupi untuk pemasangan di sekitar 11 ribuan RT yang ada di tiap sudut kota Semarang. Pemasangan akan dilakukan di akhir 2019 ini.
"Insyallah bisa membuat faktor keamanan lebih terjamin, karena orang-orang yang melakukan tindak kejahatan akan terekam semua dari tiap sudut Kota Semarang," ucapnya.
CCTV itu akan bekerja 'memata-matai' tiap gerak-gerik warga, yang langsung terintegrasi dengan dashboard Situation Room milik Pemkot Semarang. Bahkan sampai terkoneksi dengan Polrestabes Semarang sebagai tindakan preventif maupun eksekusi dari sisi hukum.
"Nanti setelah semua CCTV terpasang di tiap RT, akan berlanjut pemasangan di tingkat RW dan kelurahan di tahun depan," katanya.
Hendi mengaku telah membentuk sebuah tim yang akan bekerja dalam pengawasan CCTV tersebut. Bekerjasama dengan para anak-anak muda asli Semarang yang bertalenta di bidang digital. Menerapkan teknologi CCTV berbasis identifikasi secara mendetail dari objek yang dituju.
"Kita sudah ketemu dengan anak-anak muda top Semarang, ada yang dari jebolan Microsoft, ahli digital, lulusan kuliah di luar negeri. Mereka akan membantu kita mengembangkan untuk CCTV yang mampu mengidentifikasi warga. Bisa dilihat identitasnya," katanya.
"Mereka sudah mau dan punya ide itu, tinggal kita fasilitasi dan anggarannya mudah-mudahan tidak besar sehingga bisa kita fasilitasi," imbuhnya.
Pihaknya juga berharap kepada setiap pemilik kamera CCTV, terutama sektor swasta dan yang ada di area publik, untuk bisa segera mengintegrasikan dengan dashboard Situation Room milik Pemkot Semarang.
"Tak hanya CCTV yang didanai APBD, swasta juga saya harap segera mengungsikan dengan dashboard milik kami. Sehingga warga dan obyek lainnya bisa terpantau akan ada kejahatan bisa ditindak," katanya.
