Jakarta, Gatra.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta nilai-nilai kearifan menjadi bagian dalam pembangunan terutama di bidang infrastruktur. 

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menegaskan kearifan lokal bukan hambatan bagi pembangunan. Kearifan lokal diyakini mempercepat pembangunan di tanah air. 

"Jadi bagaimana kearifan lokal justru bisa membantu percepatan pembangunan. Kearifan lokal bukan menghalangi, tapi jadi sumber kemakmuran baru dan cara-cara baru untuk membantu pembangunan itu," papar Hilmar di Jakarta, Kamis (22/8).

Tidak dipungkiri pembangunan infrastruktur kerap bersinggungan dengan kawasan koservasi yang telah ditetapkan UNESCO. Baik itu kategori warisan dunia, cagar biosfer dan geopark. 

Sebagai contoh subak (sistem irigasi tradisional di Bali). Menurut Hilmar, di saat bersamaan manajemen pengelolaan perairan di Bali harus dimodernisasi dengan berbagai alasan dan kepentingan.  

"Pembangunan harus terus bejalan. Namun, kearifan lokal juga bisa berkontribusi dengan baik dalam proses pembangunan," pungkas dia.