Home Ekonomi BI7DRR Turun, BI Prediksi Ekonomi Sumsel Kian Tumbuh

BI7DRR Turun, BI Prediksi Ekonomi Sumsel Kian Tumbuh

 

Palembang, Gatra.com – Bank Indonesia memutuskan menurunkan BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) menjadi 5,5% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21 Agustus lalu, prediksinya ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel) juga kian tumbuh menjelang akhir tahun.

Kepala BI Perwakilan Sumsel, Yunita Resmi Sari menerangkan penurunan suku bunga acuan juga pada suku bunga deposit facility menjadi 4,75% dan suku bungan lending facility sebesar 6,25%. Kebijakan ini juga didorong perkiraan inflansi yang cendrung konsisten. Sementara, prediksi pertumbuhan ekonomi di Sumsel di dukung oleh belanja pemerintah pada infrastuktur yang mendongrak pertumbuhan pada rentang 5,5%-5,9% menjelang akhir tahun, dan pada 2020 akan lebih tinggi dengan rentang 5,6%-6%.

“Keoptimisan pertumbuhan juga didukung permintaan domestik, khususnya investasi yang tumbuh tetap tinggi. Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini, di bawah titik tengah kisaran 5,0-5,4%, dan meningkat menuju titik tengah kisaran 5,1-5,5%. Begitu juga untuk Sumsel,” ujarnya dalam keterangan pers, Jumat (23/8).

Pertumbuhan ekonomi triwulan II sebesar 5,05% (yoy) sedikit lebih rendah dibandingkan dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,07% (yoy), terutama pengaruh pertumbuhan ekspor yang masih dimanis. Pertumbuhan ekonomi Sumsel yang lebih tinggi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada triwulan II tahun ini, pertumbuhan ekonomi Sumsel tumbuh lebih tinggi sebesar 5,80% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencpai 5,69% (yoy).

“Tingginya pertumbuhan ekspor didorong oleh membaiknya harga komoditas, realisasi investasi yang tinggi serta realisasi belanja pemerintah yang tumbuh tinggi di tengah stabilnya konsumsi rumah tangga, “ terang Yunita.

Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tetap baik didukung permintaan domestik, khususnya investasi yang akan tumbuh tinggi. Momentum pertumbuhan ekonomi didukung oleh bauran kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif sekaligus kebijakan fiskal dan reformasi struktural yang ditempuh Pemerintah.

135