Jakarata, Gatra.com - Komisioner KPK, Laode Muhammad Syarif tidak lulus profile assesment seleksi calon pimpinan KPK periode 2019-20023. 

Pria asal Sulawesi Selatan ini mengaku legowo dan tidak serius menyikapi kegagalannya tersebut. "Perasaan saya, biasa saja ketika tidak lulus 20 besar," ujar Laode, Jumat (23/8) malam. 

Laode sudah memiliki segudang rencana telah tidak lagi bertugas di KPK. Antara lain membantu pencegahan tindak pidana korupsi dari luar Komisi Antirasuah tersebut. 

Tak hanya itu, Laode akan kembali ke profesi awalnya sebagai dosen. Untuk kali ini, ia berencana memberikan materi kuliah tentang pencegahan korupsi. 

"Mengajar, bikin program antikorupsi, bantuin KPK dari luar, atau bantuin lembaga-lembaga anti-korupsi lain di negara lain, bantuin beberapa organisasi Internasional," terang Laode. 

Pada tahun 2015 lalu, Laode terpilih sebagai komisioner KPK dari kalangan akademisi. Laode sebelumnya lama berkecimpung sebagai dosen dan ahli hukum Universitas Hasanuddin. 

Ia juga aktif di berbagai organisasi nasional dan internasional, di antaranya,  Partnership for Governance Reform in Indonesia, IUCN Academy of Environmental Law dan UNODC-Anti-Corruption Academic Initiative (ACAD).