Home Ekonomi Wimboh Santoso Dosen Tidak Tetap UNS yang Jadi Guru Besar

Wimboh Santoso Dosen Tidak Tetap UNS yang Jadi Guru Besar

Solo, Gatra.com – Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan mengukuhkan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso sebagai guru besar pada Senin (24/8). Statusnya sebagai dosen tidak tetap di UNS menjadikan Wimboh sebagai guru besar pertama dengan status dosen tidak tetap.

Rektor UNS Solo Jamal Wiwoho mengatakan Wimboh Santoso menjadi guru besar pertama dengan status dosen tidak tetap. Seorang dosen tidak tetap ini harus melewati beberapa tahap agar bisa dikukuhkan sebagai guru besar.

”Syaratnya harus memiliki tacit atau ilmu pengetahuan yang diperoleh dari individu dan pengembangannya melalui pengalaman sendiri,” ucapnya dalam jumpa pers di kampus UNS, Sabtu (24/8).

Apalagi Wimboh memiliki pengalaman panjang sebagai dosen di UNS Solo. ”Prof. Wimboh ini merupakan dosen yang sudah lama mengajar di UNS. Meskipun statusnya tidak tetap, dirinya aktif mengajar,” ucap Jamal.

Ketua Senat UNS Adi Sulistyono menambahkan seorang dosen tidak tetap juga harus melewati persetujuan dari seluruh anggota senat yang berjumlah 140 orang. ”Jadi semua anggota senat harus menyetujui. Prof. Wimboh ini bahkan prosesnya melewati dua rektor, yakni di era Prof. Ravik Karsidi dan Prof. Jamal Wiwoho,” ucapnya.

Adapun Wimboh menjelaskan pidato ilmiah yang akan disampaikan saat pengukuhannya berjudul "Revolusi Digital : ‘New Paradigm’ di Bidang Ekonomi dan Keuangan". Riset Wimboh linear dengan bidang yang ditekuninya, yakni manajemen resiko.

”Intinya memanfaatkan hadirnya teknologi dalam perkembangan kehidupan saat ini,” ucapnya.

Topik ini dipilih Wimboh karena adanya kebutuhan menyelesaikan masalah. Sejak menjadi staf junior bidang pengawasan perbankan di Bank Indonesia, Wimboh mempelajari dan menekuni manajemen resiko.

”Jadi pentingnya mempelajari laporan perbankan secara jangka panjang adalah mengetahui seberapa besar potensi kerugiannya, serta menyiapkan modal yang cukup saat nantinya terjadi kerugian. Inilah inti dari manajemen resiko,” ucapnya.

Sejak bertugas di Bank Indonesia, Wimboh sudah aktif mengajar. Pria yang pernah menjabat sebagai Executive Director International Monetary Fund (IMF) ini tak meninggalkan aktivitas pendidikan itu.

”Saya masih aktif mengajar di UI. Kalau Sabtu dan Minggu jadwalnya mengajar di UNS dan UMS Solo,” ucapnya.

588