Home Internasional Dampak Perang Dagang; Jepang Beli Kelebihan Jagung AS

Dampak Perang Dagang; Jepang Beli Kelebihan Jagung AS

 

Biarritz, Gatra.com- Perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat (AS) semakin meningkat. Kondisi ini berdampak terhadap ketidakpastian perekonomian global. Dalam forum G7 beberapa hari lalu, Jepang dan AS sepakat bekerja sama di bidang perdagangan. 

Bahkan, Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berencana menandatangani kesepakatan tersebut bulan depan di New York. Apabila perjanjian itu difinalisasi, maka memunculkan harapan pada perbaikan ekonomi global. Terutama di tengah perselisihan dagang antara Cina dan AS.

Dilaporkan Reuters, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer mengatakan, kesepakatan itu mencakup pertanian, tarif industri, dan perdagangan digital. Meski demikian, tarif otomatis tetap tidak berubah.

Trump berujar, Jepang juga telah menyetujui pembelian kelebihan jagung AS yang membebani petani, akibat sengketa tarif antara Washington dan Beijing. Kemudian, ia memuji langkah kedua negara sebagai lompatan besar dalam hubungan kemitraan dagang kedua negara. 

 “Ini transaksi yang sangat besar, dan kami setuju secara prinsip.  Ini miliaran dan miliaran dolar.  Luar biasa bagi para petani, ” kata Trump kepada wartawan tentang kesepakatan saat pengumuman bersama dengan Abe pada pertemuan G7 di Prancis.

Perdana Menteri Jepang, Abe mengatakan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Namun, ia optimis, itu akan selesai pada

Majelis Umum PBB bulan depan.

 "Kami masih memiliki beberapa pekerjaan yang tersisa. Menyelesaikan perjanjian dagang dan isi dari perjanjian itu sendiri. Namun kami ingin memastikan, tim kami [dapat] mempercepat pekerjaan yang tersisa bagi kami. Untuk mencapai tujuan ini, butuh implementasi penandatanganan perjanjian Majelis Umum AS pada akhir September," ucap Abe.

Lighthizer mencatat , Jepang mengimpor sekitar US$14 miliar produk pertanian AS. Menurutnya, perjanjian itu akan membuka pasar, lebih dari US$7 miliar. Produk tersebut contohnya daging sapi, babi, gandum, produk susu, anggur, dan etanol. Ia berharap, semuanya akan mendapat manfaat dari kesepakatan itu.

"Ini akan menyebabkan penurunan substansial dalam tarif dan hambatan nontarif di seluruh papan," katanya.  

Meski begitu, Lighthizer tidak merinci beberapa aspek industri dan e-commerce dari kesepakatan itu. Perjanjian dagang ini, sesuai harapan Presiden Trump, yang menginginkan perusahaan AS mulai mencari alternatif untuk melakukan bisnis selain dengan Cina. Trump sangat antusias dengan rencana Jepang yang akan membeli kelebihan jagung petani di AS. 

Apalagi, PM Abe memberikan sinyal, sektor swasta Jepang berencana menangani pembelian semacam itu. "Sektor swasta Jepang mendengarkan sektor publik Jepang dengan sangat kuat.  Ini mungkin sedikit berbeda dari yang ada di negara kita," kata Trump.

Diketahui, Trump sangat ingin membantu para petani yang telah terdampak perselisihan perdagangan AS dengan China, sehingga, adanya perjanjian tersebut, merupakan salah satu upaya agar terpilih kembali pada Pemilu 2020. 

1059